Blurb
Tahun 2002, di kota kecil yang selalu ingin kutinggalkan, pertama kalinya aku menyadari sesuatu. Bahwa ketidakmungkinan yang paling indah bagiku adalah kembali ke masa kanak-kanak.
Saat itu, tidak penting bagaimana orang berpikir tentangmu, ketika banyak orang di sekitarmu membuatmu tertawa sepanjang hari, harimu begitu sempurna.
Namun beranjak dewasa adalah hal yang lain, mengerti tentang sesuatu tidak selalu membuatmu lebih mudah menjalani hidup. Memahami hal yang menjadi kenyataanmu akan menjadi beban dalam pundakmu, setidaknya bagiku seperti itu.
Waktu terus berjalan, setiap orang yang penting dalam hidupku akan menentukan arah mana yang akan mereka pilih.
Ya, kita memang harus terus melanjutkan hidup, tapi bagaimana bisa seseorang melupakan kesalahan mereka begitu saja?
Sebuah kenyataan mulai mengiris hatiku perlahan.
Apakah mereka akan mencariku ketika aku menghilang suatu hari nanti? Apakah mereka akan mengingatku ketika aku tidak di sisi mereka? Pikiranku ini terus menghantuiku sepanjang waktu.
Namun yang aku tahu dengan pasti, aku akan terus mengingat kalian semua. Sepeda tua, parit, jembatan lama, aroma tembakau dan asap pabrik. Mengapa semuanya begitu indah sekaligus pedih di kota temaram itu?