Forgive Me If I Made You Scared, My Lil Sister

Anis Maryani
Chapter #14

bagian terakhir| EPILOG

Empat truk pengangkut barang beriringan melaju. Lintasannya menyisakan sedikit bercak oli yang tercetak memanjang di jalan beraspal, menodai dedaunan kering yang berjatuhan di sana. Seorang bapak mengawasi kepergian keempat truk itu dari teras rumah. Sambil melipat kedua lengan di belakang punggung, gendang telinganya menawarkan diri menerima dentingan furin[6] dari rumah-rumah sekitar. Terdengar tipis-tipis. Menandakan minimnya tiupan angin hari ini.

Cuaca memang sedang panas-panasnya. Bapak berkali-kali mengelap peluh dengan sapu tangan. Sebenarnya sayang juga karena sapu tangan ini begitu bagus, dibuat khusus oleh tangan sang istri, dengan sulaman motif sederhana tetapi tetap terlihat istimewa. Namun, mau bagaimana lagi. Mereka tidak punya sapu tangan lain. Ibu selalu menolak untuk membeli. Katanya, lebih baik menyimpan uang untuk beli sesuatu yang tidak bisa mereka hasilkan sendiri.

Bapak yang sedang bersandar di tiang teras, menegakkan punggung begitu empat orang yang ia kenal memunculkan diri di ambang pagar rumah. Ia bergegas menghampiri mereka. Mempersilakan mereka untuk masuk.

“Maaf kami baru bisa datang,” ucap pria yang merupakan ayah dari Ayumi. “Kalian pasti sedang terburu-buru. Jadi biarkan kami di sini saja.” Ia menolak secara halus tawaran dari si lawan bicara yang mengajaknya sekeluarga untuk masuk ke dalam rumah. “Oh, iya, Yumna-san ke mana?”

“Dia masih di dalam. Di toilet. Sebenarnya sudah agak lama. Mungkin sedang mengenang suasana rumah ini untuk terakhir kali.” Bapak terkekeh. Jauh di dalam hati, ia juga sangat menyayangkan jika harus berpisah dengan rumah yang penuh dengan kenangan ini.

"Boleh aku ke dalam? Aku ingin bicara sebentar dengan Yumna-san.” Ibu Ayumi mengambil alih pembicaraan. Ia mendapatkan jawaban dengan anggukan dari si pemilik rumah. Setelah dipersilakan, ia pun ke dalam membawa serta kedua anaknya—Ayumi dan adiknya.

“Saya turut berduka cita.” Ayah Ayumi mendekati bapak, menepuk pelan bahu kekar yang saat ini terlihat sangat lemah.

Lihat selengkapnya