Found And Lost

Naia Novita
Chapter #1

Menanti Sebuah Jawaban

Grace menaruh sepotong telur dadar miliknya di piring Cahaya.

"Tambah lagi, biar makin semangat kuliah pertamanya." ujar Grace tersenyum lebar.

"Makasih ya kakakku!" jawab Cahaya membalas senyum Grace.

Liana tersenyum, memandangi kedua anaknya itu. Sangat akur. Keduanya jarang sekali bertengkar bahkan sejak dari kecil, jika ada berdebatan kecil pun hanya sementara saja setelah itu kembali seperti semula. Liana begitu bangga dan bersyukur memiliki anak seperti mereka.

Meski hidup dalam kesederhanaan, namun mereka selalu terlihat harmonis.

Usia Grace dan Cahaya terpaut dua tahun. Dari dulu, keduanya sangat akrab tak pernah mau terpisahkan, sampai-sampai dari TK sampai kuliah pun mereka ditempatkan di tempat yang sama.

Sebelumnya, Cahaya berniat menunda kuliah lantaran terkendala biaya, namun ketika mendaftar beasiswa ia resmi lolos usai mengikuti beberapa seleksi dan akhirnya bisa berkuliah saat ini. Begitupun dengan Grace, tahun lalu gadis itu lolos seleksi dari sekolah melalui jalur undangan.

Dari arah dapur, datanglah Arga, beliau sudah terlebih dahulu menghabiskan makanannya.

"Bapak berangkat kerja dulu ya," Liana menyalami tangan Arga, disusul oleh Grace dan Cahaya. "Assalamu'alaikum." lanjutnya.

"Waalaikumsalam." serempak Liana, Grace dan Cahaya.

"Cahaya, kamu nanti di kampus baik-baik ya? Semoga hari di hari pertama kamu diberi kelancaran." ujar Liana.

"Amiinn..." serempak Grace dan Cahaya diiringi senyum bahagia.

"Kamu mau nggak nanti aku anterin keliling kampus?" tawar Grace.

Cahaya mengangguk antusias, "Mau banget kak!" serunya.

Grace terkekeh kecil, sembari mengacungkan jempol.

Lihat selengkapnya