"Aya, kakak kepikiran terus nih, soal omongan kamu yang semalam. Kakak jadi nggak tenang. Menurut kamu apa ingatan kakak bisa kembali lagi?"
"Aku yakin bisa, tapi kak Grace jangan terlalu maksain ya, pelan-pelan pasti nanti inget semua kok."
Grace mengangguk paham, "Iya. Kamu jadi kuliah hari ini?" tanyanya.
Cahaya menggeleng kecil, "Ini baru dapet chat dari dosennya, katanya nggak bisa dateng."
"Oh yaudah kalo gitu kakak mau siap-siap berangkat dulu ya."
"Iya kak."
Usai Grace beranjak pergi dengan membawa notebook miliknya, Cahaya buru-buru memasuki bilik mandi bersiap untuk mengikuti Liana ke suatu tempat yang membuatnya curiga semalam.
********
Grace menutup buku yang baru saja selesai dibacanya, beranjak dari kursi, berjalan menuju rak tempat semula buku tersebut diletakkan.
Napas Grace tercekat, bola matanya tak berkedip melihat laki-laki yang berdiri tak jauh darinya.
Sontak bayang-bayang ingatannya pun muncul. Buku yang dipegang mendadak terjatuh, Grace memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit.
Atensi laki-laki itu langsung beralih, dengan cepat ia menahan pundak Grace yang tiba-tiba sempoyongan agar tidak terjatuh.
Grace pun akhirnya mencoba berusaha menyeimbangkan tubuhnya kembali.
"Ini bukunya." ujar laki-laki itu usai mengambil buku yang dijatuhkan oleh Grace sebelumnya.