Found And Lost

Naia Novita
Chapter #7

Rumah Pohon dan Senja

Anin menoleh pada Grace yang duduk disampingnya, Grace sedari tadi hanya melamun dan kedua matanya terlihat sembab.

"Grace, lo kenapa? Lagi ada masalah?" 

Grace pun menceritakan secara singkat mengenai masalah tentang keluarganya pada Anin.

Anin sangat terkejut, menutup mulutnya tidak bisa berkata-kata. 

"Gue turut prihatin ya, jujur gue nggak nyangka banget dengernya," Anin menepuk-nepuk pundak Grace. "Gue tau nggak mudah buat lo terima kenyataan itu, tapi gue yakin lo bisa lewatin semuanya. Gue pasti akan bantu lo." lanjutnya.

Grace tersenyum getir, menatap Anin terharu.

"Makasih, Nin."

"Sama-sama Grace. Mending sekarang lo izin aja nggak ikut kelas gapapa, tenangin dulu pikiran lo." 

Grace mengangguk. Ketika ia hendak membuka mulut hendak bercerita tentang Langit, dosen datang memasuki kelas hingga mau tak mau Grace harus menunda perkataannya.

*******

Langit baru saja dari parkiran setelah mengambil buku yang tertinggal sontak menghentikan langkah, melihat ke arah Grace yang berjalan menuju keluar gerbang kampus seorang diri.

Ketika Langit hendak menghampiri, Grace sudah terlebih dulu keluar. 

Langit sempat melihat wajah Grace yang terlihat pucat. Kekhawatiran muncul dibenaknya, takut terjadi sesuatu pada Grace.

Langit pun berpikir untuk mencari Grace nanti di rumah pohon. Ia yakin gadis itu akan ke sana.

********

Grace bersandar pada kayu penyanggah rumah pohon dengan tatapan kosong. 

Sebelumnya Liana menelfon untuk pulang, namun Grace menolak dengan beralasan ingin menenangkan diri terlebih dahulu.

Sejak kejadian semalam Grace juga sulit sekali tidur dan sarapan pagi hanya sedikit saja, sehingga tubuhnya saat ini terasa lemas dan tidak bertenaga. 

Terlalu pedih bagi Grace mengetahui kenyataan bahwa Cahaya bukanlah adik kandungnya. Padahal Grace sudah sangat menyayangi Cahaya.

Lihat selengkapnya