Frankfurt to Jakarta

Leyla Imtichanah
Chapter #1

#1 Frankfurt I'm Coming

Aku mencari kesempatan, bukan jaminan. Karena hidup tidak memegang janji, untuk setiap kejadian yang akan menghampiri. Aku berusaha berdiri tegak pada keyakinan dan tujuan, berharap segala yang terbaik. Tidak harus menang, tapi setidaknya aku tahu apa saja yang diperlukan untuk menjadi pemenang.

Terminal keberangkatan bandara Soekarno Hatta. Udara lembab Jakarta dengan sengatan mentari di siang bolong. Sebuah Bus Damri melaju menghadiahkan kepulan asap hitam beracun. Seorang joki yang bertubuh kurus, antusias menawarkan jasanya sebagai kuli angkut barang, Seketika raut wajah antusiasnya berubah menjadi muram, sesaat setelah menerima penolakan pelanggan yang enggan memakai jasanya. Kelak suasana seperti itu, serta udara yang membuat wajah berminyak ini, pasti akan sangat aku rindukan.

Bismillah, dengan bekal tekad yang kuat, aku siap melanjutkan kuliah S.2. di negeri tekhnologi itu. Inilah saatnya bersunguh-sunguh meneguhkan jiwa, merancang strategi, dan menguatkan niat untuk sebuah kesuksesan. Aku akan kembali ke ibu pertiwi dengan membawa gelar Master of Businees Administration and Engineering. Rianda Setyaningrum, MBAE.

Perjalanan menuju Jerman, tepatnya ke Kota Frankfurt dapat dibilang cukup melelahkan. Empat belas jam lamanya harus duduk di dalam pesawat, membuat tulang punggungku reflek terasa pegal. Belum lagi harus dua kali transit di Singapura dan Doha Qatar. Yang masing-masing memakan waktu dua dan empat jam. Tidak apalah, hitung saja pengalaman menginjakkan kaki di berbagai negara.

Untungnya pesawat yang kutumpangi adalah maskapai penerbangan milik Qatar, yang pelayanannya terkenal dengan semboyan pelayanan bintang lima. World's 5-star airline begitulah yang sering tertulis di iklan tentang maskapai ini. Sebuah pesawat tipe Airbus, burung besi itu mampu melesat terbang dengan kecepatan rata-rata melebihi 14.000km/jam. Perjalanan yang cukup panjang dan tentunya membosankan, namun duduk di dalam perut pesawat ini tak terbesit sedikit pun rasa bosan di hatiku.

Tepat di depan kursi tiap-tiap penumpang, tersedia layar sentuh berukuran 12 inci yang senantiasa siap memberikan beragam hiburan. Dari mulai film, program televisi, musik dari berbagai macam genre, sampai dengan bermacam games yang menarik dan seru. Untuk dapat bermain games, disediakan sebuah remotecontrol yang tersedia di tiap-tiap lengan kursi penumpang. Bayangkan! Jangankan merasa bosan, aku pun sama sekali tidak berpikir untuk terlelap tidur.

Lihat selengkapnya