Blurb
Penyakit yang semesta titipkan padanya membuat Arsen berubah menjadi pribadi yang dingin. Ia menutup diri dari segala sesuatu yang berhubungan dengan hati. Baginya, jatuh cinta hanya akan menambah rasa sakit.
Barangkali hidup seorang diri hingga akhir nanti adalah pilihan paling bijak. Sudah terlalu letih ia dipermainkan oleh perasaannya sendiri. Toh, kisah cintanya hanya akan berakhir tragis seperti masa lalu yang berusaha untuk ia lupakan namun menolak untuk lupa.
"DASAR COWOK PENYAKITAN! AKU GAK MAU BUANG-BUANG WAKTUKU CUMA UNTUK NGURUSIN PACAR YANG GAK BERGUNA KAYAK KAMU! AKU MAU KITA PUTUS!"
Arsen ingin Tuhan segera menjemputnya. Kalimat itu umpama mata pisau yang menghujam jantungnya dari segala arah. Ia ingin berbincang berdua saja dengan Tuhan. Berbagi cinta paling tulus antara hamba dengan pencipta.
Mungkin dengan pergi, semua sakit yang ia rasakan akan hilang.