FREEZE HEART

rekhasandy
Chapter #2

|Ratu Terlambat|

"Cepet dong Bang! Saya udah telat nih!" Ujar seorang penumpang yang sedaritadi terus mengoceh seperti burung beo, bahkan lebih. 

"Sabar atuh, neng. Namanya juga macet, gak bisa nyalip lagi." Keluh sang driver ojek online berjaket hijau tersebut. 

"Ah, Abang mah banyak alesan. Cari jalan tikus atau apa kek?! Saya udah telat nih Bang! Ayo buruan!" 

"Iya neng, iya." Sang driver akhirnya memilih untuk berbelok ke kiri, sebuah jalan setapak yang masih beraspalkan tanah. Kondisi jalan yang tidak mulus bisa saja membuat motornya rusak, tapi apa boleh buat? Pilihan ini jauh lebih baik daripada terus mendengarkan ocehan dari si penumpang. 

Sepuluh menit perjalanan, roda motor itu menghentikan putarannya di depan sebuah gerbang sekolah. Seorang security berbadan tegap menatap sinis ke arah mereka berdua.

"Serem amat satpam sekolahnya, neng?" Tanya driver sedikit gemetar. 

"Gak pa-pa, Bang. Dia, Kang Mamat. Security namun hati Hellokitty." Ujar gadis itu santai sambil menyerahkan ongkos. "Makasih ya, Bang."

Gadis itu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena memakai helm. Dia tersenyum lantas menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "Pagi, Kang." Sapanya sok akrab.

"Pagi," Kang Mamat melipat kedua tangan di depan dada. "Terlambat lagi?"

"Hehe, iya Kang. Saya boleh masuk?" Ujarnya setengah berbisik.

"Di depan ada guru BK lagi nyetrap murid yang terlambat. Mending kamu lewat pagar samping aja." Saran Kang Mamat setengah berbisik.

Tidak salah, mengapa Kang Mamat mendapat gelar 'Security berhati Hellokitty'.

"Oh," gadis itu mengerjapkan mata beberapa kali. "Oke, Kang. Makasih!" Tanpa ba-bi-bu, ia langsung melesat menuju gerbang samping. 

Koridor tampak sepi. Bel sekolah sudah berdengung sejak lima belas menit yang lalu. Tidak ada murid yang berkeliaran di luar kelas. 

"Kamu telat lagi!" Seorang guru bertubuh gempal menatap tajam ke arah siswi yang barusaja hendak mengendap-endap masuk lewat pagar samping. 

"Eh, Buk Endang." Kekeh gadis itu dengan bibir gemetaran. Keringat seukuran biji jagung menetes dari pelipisnya dan menjuntai di ujung anak rambutnya. 

"Gak usah senyum!" Hardik Bu Endang membuat wajah gadis itu kembali menekuk. 

Beliau mengaitkan kedua tangannya ke belakang pinggang, seperti posisi istirahat di tempat. "Saya sudah cape ngurus keterlambatan kamu! Sudah sana masuk!" 

"Baik, Buk!"

Mikayla Grasela, siswi kelas XI IPA 8 yang sudah tercatat sebagai 'Ratu Terlambat' sejak setahun belakangan.

Kay berlari sekuat tenaga menyusuri koridor sekolah. Bukan karena ingin cepat-cepat sampai di kelas lalu duduk manis memperhatikan guru menerangkan pelajaran, tetapi ia tidak ingin mendapat ceramah dari guru yang melihatnya. 

Kay mempercepat langkahnya saat berada di ujung koridor. Ketika ia hendak berbelok ke kiri, tiba-tiba seseorang berpostur tinggi menabraknya. Ralat! Sebenarnya Kay yang sudah menabrak orang itu.

"Auuu!" 

Lihat selengkapnya