Freezing

Rivana
Chapter #1

Psikometri

Tahun 400, tahun merpati.

Di akademi terlihat ada beberapa orang, siswa sihir. Mereka sedang berada diruang rekreasi.

Seorang tiba-tiba muncul setelah melepas jubah sihir miliknya. Melepas invisible cloak miliknya. Memanggil temannya, membicarakan sesuatu.

"Hei ... Roland, hei Roland." Seorang siswa memanggil temannya.

"Apa Salazar?" Tanya siswa itu.

"Aku berhasil mencuri item rare dari pak kepala sekolah." Salazar berkata kepada Roland.

"Celakalah kamu Salazar! Kamu harusnya cepat sembunyikan itu sekarang juga!" Roland memegang kerah jubah kawannya, ditarik dan didorong.

"Ini artefak sihir kuno berkekuatan restart, kamu tahu! Dengan ini kita bisa menjadi legenda." Ujar Salazar, memberi pembelaan diri.

Dari apa yang dikatakannya, ia seperti habis menguping dan juga mengendap-endap. Bersembunyi kala dua orang sedang membahas tentang benda pusaka, lalu mencurinya.

"Pertama, kita sembunyikan benda artefak sihir ini didalam peti kayu kecil. Kedua, kubur ini di halaman belakang sekolah. Setelah kelulusan nanti kita ambil lagi!" Seru Roland.

"Ide bagus." Balas Salazar.

*****

Tersadar...

>Tahun 843, tahun merpati.

Seorang perempuan ras setengah elves sedang duduk diperpustakaan sekolah. Memegang sebuah benda, melakukan psikometri terhadap benda tersebut. Dengan psikometri siswi itu mampu melihat kenangan pemilik benda tersebut. Ini adalah benda peninggalan beberapa siswa sihir jaman dulu. Yaitu buku catatan pelajaran milik siswa yang hidup di 400 tahun yang lalu.

Kemudian gadis setengah elves itu melanjutkan aktivitas menerawang yang tadi. Menggali lagi ingatannya pemilik benda tersebut.

Psikometri !!

Semua berlanjut dihari kelulusan sekolah. Semua berkumpul diruang perjamuan yang luas, atapnya telah disulap menjadi bintang malam. Lebar jendela satu meter tingginya tiga meter. Jendela disulap menjadi pemandangan awan putih ala airship. Ruangan perjamuan dari masa ke masa penuh dengan sihir ilusi. Ruang perjamuan punya luas setengah lapangan bola.

"Saya kepala sekolah mengucapkan selamat atas kelulusan kalian, siswa tingkat akhir." Kepala sekolah diam dengan ekspresi senyum. Menepuk tangannya, disusul tepukan tangan para siswa siswi sihir.

"Bagi yang melihat buku sihir yang bertuliskan restart pada covernya, tolong kembalikan padaku. Benda itu dibuat melewati ritual alkimia kegelapan.

"Aku hanya diberikan kepercayaan oleh kementerian sihir sebagai sang penjaga artefak kegelapan berbahaya. Kalau aku menjadi kalian, aku akan mengembalikan benda gelap itu segera. Benda itu punya kekuatan sihir hitam. Huruf rune bertulis, 'mencuri pesan dari bintang' Benda itu berkekuatan hitam.

"Siapapun, tolong kembalikan!" Kepala sekolah mewanti-wanti.

Tak lama kemudian muncul ledakan yang berasal dari luar. Itu ledakan sihir tingkat tinggi, membuat atap ruang perjamuan runtuh. Kebetulan dalam ingatan milik orang ini dia tewas tertimpa reruntuhan atapnya.

Gadis penerawang tersentak kaget.

"Kya...."

"Diam sedikit!" Penjaga perpustakaan memarahinya.

"Maaf ... sekali lagi, maaf." Si penerawang memohon maaf.

"Hu ... melamun berjam-jam dasar gadis kelainan!" Gumam penjaga perpustakaan.

"Eh ... eh!" Gadis penerawang mengepal tangannya saat merasa kesal sekali.

Memasukan buku catatan tersebut kedalam kantong sihir. Magic bag adalah item sihir dengan kekuatan manipulatif. Memanipulasi ruang penyimpanan internal dalam tas tanpa mempengaruhi ukuran tas.

*****

Berada dihalaman belakang sekolah sihir. Siswi penerawang mencoba mengingat-ingat dimana letak titik penguburan. Akhirnya memutuskan mulai menggali setelah yakin akan titik penggalian dia menggali lubang.

Selesai menggali....

Satella memakai sihir ledakan berbasis element es yang ringan untuk membuka kunci peti kayu. Gembok dilempar kedalam tanah lalu siswi penerawang segera mengambil buku artefak sihir itu. Siswi penerawangan tidak langsung mengetes tuahnya, disimpan saja kedalam tas sihir. Melempar peti kayunya, dikubur kembali ketanah.

Lihat selengkapnya