Dari bilik jendela langit terlihat gelap. Aku pun langsung kaget bangun dan memastikan lagi pada jam dinding di kamarku yang sudah menunjukan pukul 18.00. Aku langsung beranjak dari ranjang ku menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri.
Selesai membersikan diri, dan bersiap-siap. Aku pun langsung ke rumah Alvano.
Sesampai rumah Alvano aku mencoba mengetuk pintu. Dan ternyata yang membukanya adalah Alvano.
"Hay." Aku langsung menyapanya
" Tugasmu di kamar. Ikut aku!" Alvano langsung berjalan ke kamarnya disusul oleh aku.
Dan sesampai di kamarnya Alvano langsung menyalakan laptop dan membuka aplikasi gambar kemudian ia menyuruhku duduk di sampingnya. Aku hanya mengikuti apa yang diperintahkan kepadaku seperti sedang terhipnotis olehnya.
"Kamu itu anak arsitek, seorang arsitek skill yang harus dan wajib dimiliki itu adalah bisa menggambar dan juga baca gambar. Bukannya aku tidak mau bantu kamu lagi, tapi aku hanya ingin kamu menjadi seorang arsitek yang betul-betul arsitek bukan arsitek Kw. Kamu ngerti kan maksudku?" Tatapan Alvano serius membuat ku hanya bisa melongo melihatnya.
Ternyata seorang Alvano bisa juga menjadi seorang penasehat. Kata- katanya sangat bijak sehingga membuatku tersadar.
"Iyaa." Aku yang masih seperti orang terhipnotis hanya mengikuti apa yang diperintahkan.
Tak menunggu lama Alvano pun langsung mengajariku untungnya aku sudah mengerti dasar-dasarnya jadi Alvano hanya tinggal menambahkannya sedikit agar aku lebih mahir lagi.
"Sebenarnya aku nungguin kamu dari siang tapi kamu nggak datang," ucap Alvano
"Aku tadi ketiduran, bangunnya jam 6 makanya baru bisa datang sekarang," jawab ku tanpa beban
"Oh iya, nih tugas kamu."Alvano mengambil tugas itu dan diberikan padaku.