Aku terbangun di pagi hari dengan mata masih sayu, aku meraba-raba ranjangku dan merasakan ada sebuah benda, yang berada di ranjangku, aku mengambil benda tersebut, dan aku pegang dengan sebelah tanganku posisi sejajar di mataku, agar aku bisa melihat dengan jelas.
Aku merasa terkejut bukan main, ketika aku melihat si Bella bonekaku, kembali lagi ke kamarku, sontak mataku terbelalak dan rasa kantuk pun hilang diganti dengan rasa heran. Kebetulan ada Pak Erick yang berada di kamarku untuk membangunkanku, aku langsung menanyakannya, kenapa boneka ini ada di kamarku lagi, dan Pak Erick bilang dia sudah menyimpannya di gudang, dan salah satu asisten menyakinkanku bahwa bonekanya sudah ada di gudang.
Akhirnya aku membiarkan boneka itu di ranjangku, karena aku harus beraktifitas untuk ke sekolah, dan aku tidak mau merasa terganggu dengan permasalahan ini.
*****
Ketika di sekolah, Aku pun menceritakan kejadian itu kepada Mira, Mira merasa kaget dan takut mendengar cerita aku tersebut, Mira memberikan ide, bahwa aku harus membawa bonekaku itu, keluar dari rumah dan membuang sejauh-jauhnya, agar dia tidak kembali lagi. Aku berpikir kalau di buang sayang mending aku sumbangi ke museum saja.
*****
Sekolah pun telah usai, aku dan Kakakku pulang ke rumah. setelah itu, aku langsung ke kamarku, dan meminta tolong kepada Pak Erick lewat tombol Transmiter Calling[1] yang berada di kamarku, aku meminta Pak Erick agar mengambil kotak untuk bonekaku ini.
"Hai... Bella boneka cantikku, terima kasih telah menemani hari-hariku dan bermain denganku. Selama ini, aku minta maaf karena aku ingin jauh darimu, aku takut kamu malah mengganggu diriku, tenang saja... aku akan mengirimmu ke museum boneka, disana banyak teman kok. Semoga kamu merasa senang di sana dengan teman barumu," ucap diriku di dalam hati sambil mengelus-ngelus bonekaku untuk yang terakhir kalinya.
Pak Erick pun datang ke kamarku sambil membawa kotak bonekanya, lalu aku mengemas kotak bonekaku ini dengan rapi, lalu aku meminta Pak sopir agar mengantarku dan Pak Erick ke sebuah museum boneka di jakarta untuk mengirim bonekaku ke sana.
Selama di perjalanan aku mengingat kenangan-kenangan bersama dengan Bella bonekaku ini, ketika pertama kali, Papaku memberikan boneka ini dan aku selalu bermain di kamar bersamanya. Aku sebenarnya merasa sayang sekali harus membawa pergi boneka ini, tapi Mira yang merupakan sahabatku bilang, aku harus membuangnya, agar tidak mengganggu diriku atau yang lainnya.