Sudah beberapa minggu ini Satria dan Via disibukkan oleh persiapan lomba scrabble. Tidur dengan memeluk kamus scrabble yang tebalnya bukan main adalah kebiasaan mereka. Hampir setiap hari Satria main ke rumah Via untuk adu scrabble, kebetulan karena ayah Via juga seorang yang cukup ahli dalam bidang ini.
“AISH!! HHHHH!” desis Via. Ia mengacak-acak rambutnya yang diikat gulung.
Satria memperhatikan kelakuan gadis di sampingnya, “Udahlah, enggak usah dibawa stress.” Ucapnya menenangkan. Ia tahu betul bahwa Via emosi dengan persiapan yang cukup gila ini. Beberapa hari kedepan adalah hari perlombaan. Via selalu ingin all out dan membawa pulang gelar juara. Ia sangat ambisius jika diminta mewakilkan sekolahnya.
“Ya enggak gitu, Tri. Gue nyiapin ini semua terus kalau kalah gimana?” tukas Via tajam.
Satria hanya diam dan tersenyum kecil. Ia tidak ingin mengganggu serigala yang lapar.
“Beliin gue minum dingin, Tri.” Pinta Via tiba-tiba.
“Hah? Oh. Oke. Tunggu bentar.” Satria bergegas pergi ke kantin dan membelikan apa yang diminta Via. Tak lupa, ia juga membeli permen kenyal rasa susu kesukaan Via. Mungkin ini akan membuat mood sahabatnya lebih baik.
“Makasih, Satria sayang…” kata Via dengan suara manja dan cengar-cengir bagai kuda saat menerima pemberian Satria.
“Dih, jijik tahu enggak!” desis Satria tajam. Stress sih boleh, asal jangan sampai halu ya, sahabat jadi ‘sayang-sayang’-an.
“Huaaa!!! Huhuhuhu.” Tiba-tiba Via teriak dan bersuara seperti orang menangis. Ia mengacak-acak rambutnya. Satria melihatnya dan langsung mendengus keras.
“Gue udah gila, Tri… Gue udah gilaaaaaa!!” teriaknya lagi sambil memukul-mukul kamus scrabble.
“Bukannya mimpi gebetan malah mimpi dikejer kamus scrabble gue… sedih amat dah jomblo…” keluh Via lagi.
“Makanya itu dimakan permen susunya! Lu kan suka.” Ucap satria sembari mengarahkan pandangan pada permen susu yang ia beri.
Via yang baru menyadari keberadaan permen yang malang itu langsung diam dan buru-buru membuka bungkusnya. “Oh iya! Gak sadar gue kalau lu beli ini! HAHAHA! Makasih yaa Tri, emang paling mantul dah lu!” kata Via girang.
Setelah mengunyah permen susunya, Via kembali seperti orang kesurupan. Tapi kali ini kesurupan bintang iklan.
“Mmmmmm… mmm… Hai pemirsa dirumah! Rasakan kelezatan permen susu UHA yang bisa kalian dapatkan di warung terdekat! Mm.. mmm.. sangat lezat dan menyegarkaaan!!”
Satria tertawa terbahak. “Woi! Mana ada permen susu menyegarkan!”