Abel menatap pantulan dirinya di cermin yang terlihat sempurna. Memakai kemeja biru berlengan panjang dibalut jas biru tua. Hari ini, hari terakhirnya di SMA Angkasa, hari berlangsungnya acara perpisahan sekolah.
Kehidupan sekolah yang Abel kira tidak akan berakhir, kini ditutup oleh sebuah titik yang besar. Seketika hari-hari yang telah dia lewati melintas dalam pikirannya. Berangkat pagi ke sekolah, mengikuti upacara bendera, menatap malas ke papan tulis, sampai naksir ke lawan jenis. Sebuah rutinitas yang dianggapnya biasa, tapi meninggalkan kisah yang akan selalu dikenang. Suatu perjalanan yang begitu berkesan baginya.
Abel menghirup napas panjang, menahan gejolak perasaan yang tiba-tiba berkecamuk dalam dadanya. Jujur, dia cukup sedih meninggalkan masa sekolah, juga merasa belum siap terjun pada kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya. Namun, Abel tak bisa menolak perjalanan waktu yang mesti dijalaninya.
Pintu kamar terbuka perlahan-lahan, lalu muncul Bu Risa, menatap penampilan anak semata wayangnya yang begitu rapi.
“Mau berangkat sekarang, Bel? Ini masih pagi banget.”
Abel membetulkan letak jasnya. “Mau ke Vanny dulu, Bu, terus langsung ke sekolah.”
“Lho? Kenapa malah ke Vanny? Jangan karena dia cewek, kamu jadi lupain Edo yang udah sama-sama dari kecil.”
Abel melepas tawa seraya menggeleng pelan. “Nanti juga bakal bareng sama Edo kok, Bu.”
Bu Risa menganggut-anggut, lalu meraih kepala Abel serta mengecup keningnya pelan.
“Ganteng banget anak Ibu.” Bu Risa memegang kedua bahu Abel, menatapnya penuh kekaguman.
Melihat waktu yang terus berjalan, Abel pun pamit untuk pergi. Dia meraih tangan ibunya serta menciumnya. Detik selanjutnya, dia lantas mengeluarkan motor dan bergegas ke rumah Bu Indah, tempat Vanny tinggal sekarang.
Vanny yang sudah janjian dengan Abel, telah duduk manis di kursi teras ditemani segelas teh panas juga pisang goreng buatan Bu Indah. Tidak seperti Abel yang sudah memakai setelan khususnya. Vanny masih mengenakkan pakaian santai, kebaya yang akan dipakainya tersimpan di tas.
Begitu melihat kedatangan Abel, Vanny lantas menghampiri dan memuji penampilannya.