FRIENDZONE

Nopi ayu nika S.
Chapter #1

Kita Pacaran

Naya terlonjak saat buku setebal empat jari mendarat di mejanya. Dengan ekspresi masam dia mendongak lalu mengumpat.

Alvin tertawa renyah. Sangat puas dengan hasil kejailannya. Usai itu dia duduk di samping Naya.

“Lah, tidur lagi!” keluhnya saat Naya kembali menelangkupkan wajah ke meja.

“Apa lagi sih,Vin?” tanya Naya tanpa merubah posisi.

“Bangun, hoe! Bangun! Dari tadi molor mulu. Baru nyampe molor. Istirahat, molor lagi!” 

Naya bangun dengan tatapan sayu. “Ya terus gue harus ngapain? Belajar? Percuma. Gue lagi nggak mood.”

“Ya ngapain, kek. Lo nggak sadar di samping lo ada cowgan. Masa iya, cowok seganteng gue lo anggurin. Nggak sayang?”

Naya ingin muntah mendengarnya. “Yang ada ya, gue enek. Tiap hari lo mulu! Dari kecil sampe sekarang, tetep aja.”

Alvin menjitak Naya. Meski tak keras, cukup membuat Naya merintih.

“Lo tuh harusnya bersyukur. Cewek-cewek aja pada ngantri caper sama gue. Sementara lo? Lo nggak perlu caper, gue akan dengan senang hati ngasih perhatian ke elo. Kalo lo butuh pacar, gue juga mau jadi pacar lo!”

“Benerin dulu otak lo, baru temuin gue!” ketus Naya seraya bangkit dan pergi.

Melihat reaksi Naya seperti itu, Alvin langsung bangkit dan berkata lantang, “Naya gue serius. Gue suka sama lo dan sekarang kita resmi pacaran!”

Langkah Naya terhenti seketika. Dia menoleh lalu melihat ke sekelilling. Dalam sekejap suasana berubah. Tak terdengar lagi teriakkan murid-murid memesan makan. Apalagi suara es teh yang sedang diaduk Mbak Mia. Banyak makanan yang terabaikan karena semua mata fokus menatap ke arahnya.

Naya yang terkenal dengan sikap cueknya ngeri juga mendapati tatapan-tatapan itu. Buru-buru dia pergi dari sana sebelum kejadian yang lebih buruk menimpa. 

Ya, di sini kalau menyangkut orang yang namanya Alvin, seisi sekolah pasti akan heboh. Terutama para siswi yang sebagian besar adalah fans fanatic cowok itu. Kadang Naya bingung sendiri. Apa sih yang menarik dari sahabatnya? Level kegantengan biasa, kepintaran juga standar. Tapi kalau soal jail, jangan ditanya. Dia ahlinya. Tapi apa iya, cowok jail itu menarik?

Naya bergegas ke toilet untuk membasuh muka. Dengan napas terengah dia tatap bayangannya dalam pantulan kaca. Ditemani gemericik air kran, Naya berusaha mencerna semua peristiwa yang baru saja usai. Apa maksud Alvin mengatakan itu? Bercanda? Ah, yang benar saja. 

Lalu Naya menempelkan tangan ke dada, “Kok gue jadi deg-degan gini, sih?” gemingnya lalu kembali membasuh muka.

*

Di tepi lapangan, beberapa murid yang baru saja selesai futsal bergerombol dan menatap ke satu tempat yang sama. Layar ponsel yang digenggam salah satu dari mereka. Setelah beberapa saat, mereka semua kompak bersorak dan menyerukan pujian. Kemudian, salah satu dari mereka pergi menghampiri Raka yang berada di sisi lapangan lain.

“Selamat ya, Ka!” ucapnya menjabat tangan Raka yang baru saja selesai minum.

Lihat selengkapnya