Friendzone {RANS}

untukbesok
Chapter #33

"Polisi"

Jam istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, RANS sudah berada di kantin sedari tadi. Menikmati makanan yang mereka pesan.

"Eh, nanti jadi, kan? Pokoknya gak boleh cancel, tinggal dua hari lagi." kata Sandra membuka pembicaraan.

"Iya iya, San! Males banget lo kayaknya ketemu sama kak Tika," sahut Naomi mengejek.

"Apaan sih lo, Mi? Habisin tuh batagor lo, sekalian bayarin punya gue nanti!" jawab Sandra kesal.

Riko yang melihat perdebatan itu hanya dapat tertawa, membuat Aldi yang berada disebelahnya bingung. Sikapnya yang labil, kadang dingin kadang gila seperti Riko membuatnya berbeda dari yang lain. Aldi menatap Riko dingin.

"Ketawa aja lo kayak orang gila, ulang tahun lo?" respon Aldi.

"Lah, apa hubungannya?" tanya Sandra bingung sekaligus membuat Naomi dan Riko semakin tertawa dengan lelucon yang benar-benar tidak jelas. Bahkan Naomi tertawa sambil memukul-mukul Riko sampai dia jatuh dari bangku kantin. Mungkin Aldi tidak bermaksud membuat mereka tertawa, hanya saja respon Riko dan Naomi yang berlebihan.

"Apaan sih, Mi? Receh banget padahal, ketawa sampe kayak orang gila gitu," respon Riko setelah tertawanya selesai dan kembali naik dan duduk di atas kursi kantin.

Sedangkan Naomi masih tertawa sambil menyeka air matanya yang keluar. Naomi memang begitu jika sudah terlanjur tertawa.

"Ngakak banget buset, siapa yang ulang tahun?" kata Naomi.

"Sstt!" kesal Naomi, "Eh nanti pakek mobil gue aja, ya? Motor kalian biar titip di sekolah aja," kata Sandra.

"Oke," jawab Riko dan Aldi bersamaan.

🍀🍀🍀

"Lah Di, kok berenti?" tanya Sandra saat mobil yang mereka tumpangi diam di tempat. Aldi yang mengendarai mobil Sandra bersama Riko di sebelahnya.

"Gue ngerasa berat gitu, gak tau kenapa." jawab Aldi.

"Coba di cek, siapa tau ada semut rame-rame lagi tawuran terus lo tabrak!" kata Riko ngasal.

"Ya elah, kayak pernah liat aja." sahut Sandra.

"Gue pernah liat, biasanya kalo tv tabung grandma gue rusak dan gak bisa di benerin yang muncul bukan gambarnya tapi malah banyak semut lagi tawuran. Warnanya abu-abu gitu."

"Ya elah Rik, kalo itu mah gak ada sinyal makanya rusak, bukan semut tawuran," jelas Aldi. Sedangkan Riko hanya manggut-manggut paham.

"Gini nih kalo syaraf diganti sama pipa rucika, begonya mengalir sampai jauh." sahut Naomi.

"Syukur Riko punya otak," kata Aldi.

"Ngatain dosa!"

"Ya udah, ayo di cek ini kenapa," mereka berempat kemudian keluar dari mobil.

"Pantesan rasanya berat banget, bannya bocor ternyata." respon Aldi setelah melihat ban mobil Sandra yang bocor. Ban sebelah kanan yang berada di depan sepertinya terkena sesuatu, sehingga itu membuat udara yang ada perlahan keluar.

Lihat selengkapnya