Ada beberapa hal yang harus di urus oleh orang tua RANS, karena mereka tertangkap melanggar peraturan. Apalagi Sandra yang masih berumur 16 tahun membawa mobil sendiri tanpa SIM.
"Kan papa udah bilang buat hati-hati, tapi kamu malah ketangkep kayak gini. Kan jadi repot, pekerjaan papa belum pada selesai di kantor." omel ayah Sandra panjang lebar pada anak tunggalnya itu.
"Pak polisinya aja yang sensitif, pa. Masa parkir bentar doang gak boleh," bela Sandra.
"Iya om, apalagi kan kita gak maksud berhenti di situ. Soalnya bannya bocor." tambah Riko.
"Sama aja, harusnya kalian bisa dorong bareng-bareng buat pergi dari tempat yang seharusnya gak boleh berhenti!" nasihat ayah Naomi.
"Namanya juga gak tau om, gak keliatan. Kalo kita tau di situ gak boleh berhenti, pasti kita gak berhenti di situ." kata Aldi.
"Kalian semua ini ngeyel ya, di bilangin? Gak boleh keluar rumah mulai besok ya, Aldi!" tegas ayah Aldi.
"Lah pa, terus tugas kita sebagai pengurus OSIS gimana? Meskipun kita gini, kita juga penting bagi masa depan sekolah." jawab Aldi.
"Iya om, nanti repot kalo saya gak ada wakil. Kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain, karena kita makhluk sosial. Kita juga harus benar-benar mengurus sekolah yang berada di negara tercinta kita ini dengan baik," tambah Riko ngasal.
"Kamu sering banget ngomong ngaco kayak gini, kamu juga deh kalo gitu!" akhirnya ayah Riko buka suara.
"Om, pertama-tama saya minta maaf bang--" ucapan Sandra terpotong seketika karena ayahnya sendiri.
"Ya udah, Sandra juga kalo gitu!" tegas ayah Sandra. Mereka berempat hanya dapat memberikan ekspresi bingung dan tidak setuju.
"Gue boleh keluar gak, ya?" kata Naomi dengan pandangannya yang melihat ke sana sini.
"Kalo kamu sih boleh, tapi papa yakin kamu gak bakal keluar rumah sendiri tanpa mereka bertiga." jawab ayahnya santai.
"Pa, kan tadi aku yang nyetir mobil. Aku juga udah punya SIM," kata Aldi masih berusaha.
"Tetap aja kamu melanggar peraturan," jawab ayah Aldi.
"Hari ini udah selesai, jangan diulangi! Ayo pulang Sandra," ajak ayah Sandra.
Kemudian yang lain menyusul untuk kembali pulang ke rumah.
Kini grup obrolan mereka berempat sedang ramai. Saling memberi pendapat bagaimana cara mereka menyelesaikan tugas mereka.
***
Silverqueen Cangkibar
Sandraaa: lo sih Di, knp tadi pakek berhenti di situ segala?
Aldizar: kok jadi salah gue? gue kan gak tau
Naomi: jgn salah²an deh, mendingan pikirin cara buat acara sekolah kita nanti, soalnya cuman gue doang yang boleh keluar nih.
Riko Shevano: gue bakal kabur deh buat bantuin lo, Mi
Sandraaa: me too
Aldizar: me too (2)
Naomi: gila ya lo pada, mau cari masalah lagi? gue gak setuju sama pemikiran kalian
Sandraaa: gue juga takut sih sebenarnya, hehe
Riko Shevano: ada danau di deket rumah gue, mau ke sana gak San?
Sandraaa: no, thanks
Aldizar: gue juga gak setuju sih
Riko Shevano: ya udah, hubungin si Laras aja buat temenin lo ke tempat yang dia maksud
Sandraaa: iya bener banget, cuman besok doang kok gak boleh keluar rumah trs selanjutnya gue bakal bantuin lo
Aldizar: pinter deh si Riko
Riko Shevano: ughh..
Naomi: ya udah, gue chat dia yaa..
Riko Shevano: gue aja
Aldizar: WOI, KALO MAU GEBET CEWEK, SATU ORANG AJA
Riko Shevano: NGEGAS! LO SUKA SAMA LARAS?