Friendzone {RANS}

untukbesok
Chapter #3

"Hari menyebalkan."

"Gimana non, sekolah hari ini? Udah dapet temen baru?" tanya Bi Ina ketika Naomi mulai menginjakkan kakinya ke dalam rumah.

"Udah bi," jawab Naomi singkat karena menurutnya hari ini hari yang tidak baik untuknya.

Ketika Naomi mulai melangkahkan kakinya di anak tangga pertama, ponsel Naomi mulai bergetar di saku celana hitam panjang miliknya. Naomi menghentikan langkah nya ketika menyadari hal itu, lalu mengangkatnya "Halo, iya pak Edi?" Pak Edi yang menelepon.

"Non dimana, saya udah cari di sekolahan, kata satpam semua murid sudah pulang, non dimana?" tanya pak Edi dengan khawatir.

"Pak Edi tenang aja, aku udah di rumah kok, sekarang pak Edi bisa pulang!" jawab Naomi seraya mematikan ponsel miliknya dan kembali melangkahkan kaki nya untuk pergi ke kamarnya.

Bi Ina yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sesampainya di dalam kamar, Naomi melemparkan tasnya ke sembarang tempat dan membanting tubuhnya dengan posisi tengkurap. Dia menggunakan bantal nya untuk menyangga dagunya. Untuk mengurangi rasa bosan, dia membuka aplikasi instagram di ponselnya.

Ketika dia membuka instagramnya ada satu orang yang mulai mengikutinya.

'@saandraaaa started following you'

Di saat itu juga, Naomi membuka akun yang mulai mengikutinya. Ternyata instagramnya di kunci, terpaksa dia harus mengikuti akun tersebut jika ingin melihat isinya.

Saat Naomi mulai mengikuti balik akun itu, ada notifikasi dari Instagram:

@saandraaaa:

'hai, mi'

@naomiifarcim:

'knp?'

@saandraaa:

'gue boleh minta id line lo?'

Tanpa berpikir panjang Naomi langsung memberikan id line-nya karena waktu itu dia merasa mood-nya sedang tidak baik.

Naomi membalikan tubuhnya melihat langit atap kamarnya yang berwarna hijau warna kesukaannya. Beberapa detik kemudian dia menutup matanya dan mulai tertidur serta masuk ke alam mimpi.

"Heh, denger ya! Jangan pernah sekali-kali deketin adek gue. Kalo lo masih berani, awas aja!" kata laki-laki itu.

"Maksudnya, kak?" tanya Naomi bingung.

"Gak usah sok polos deh lo," jawab laki-laki tersebut sambil mendorong bagian kanan kepala Naomi dengan telunjuknya.

"Tapi bener, gue gak ngerti."

"Gak usah banyak ngomong lo!" laki-laki itu menampar Naomi dengan kencang.

"Aaaa..." Naomi langsung terbangun dari tidurnya sambil berteriak katakutan.

Lihat selengkapnya