"Riko, lo ngapain masuk sini, hah? Orang tadi gue yang panggil nih taksi." tingkat emosi Naomi sudah di atas rata-rata membuat telinga Riko mulai panas.
"Lo bisa diem gak, sih? Ini gue udah telat," jawab Riko kesal.
"Heh, bukan urusan gue, mau lo telat atau gak, gak ada hubungan nya sama gue. Mendingan sekarang lo turun!" Naomi menyuruh Riko turun sambil mendorong-dorong tubuh Riko.
Tak sadar, taksi ternyata sudah berjalan dan menuju tempat yang di katakan oleh Riko ketika sudah berada di mobil dan sebelum Naomi masuk.
"Yahh, dari tadi udah jalan pak?" tanya Naomi.
"Udah dari tadi mbak jalannya, sejak mas sama mbak berantem," jelas supir taksi.
"Emang ini mau kemana? Saya kan tadi belum kasih tau bapak mau kemana," kata Naomi dengan memasang wajah bingungnya.
"Ke tempat yang di bilang sama masnya tadi," sambil melihat kaca yang biasanya berada di depan atas mobil.
Setelah mendengar pernyataan dari pak supir, Naomi langsung menoleh kepada Riko dan Riko menjulurkan lidahnya pada Naomi yang bermaksud mengejek Naomi karena dia berhasil kali ini.
"Gak bisa gitu dong pak. Orang tadi saya yang panggil bapak, harusnya bapak nganterin saya dong!" Naomi sangat kesal pada hari malam minggunya. Bermaksud ingin bersenang-senang tetapi terjebak bersama orang yang dia benci.
"Saya minta maaf ya mbak, saya pikir mas sama mbak satu tujuan, lagian bentar lagi sampe tujuan yang di bilang sama masnya," jawab pak supir dengan wajah yang merasa bersalah.
Setelah itu Naomi hanya diam tak berkutik. "Capek ngomel mulu? Kok diem?" goda Riko.
"Diem lo!" kali ini Naomi benar-benar kesal.
Naomi menelepon pak Edi untuk membawa mobilnya pulang ke rumah. Karena dia tidak sempat menelepon pak Edi tadi. Naomi menelepon pak Edi di dalam taksi. Riko mendengar semua yang di bicarakan Naomi dengan pak Edi.
"Jadi mobil lo mogok?" tanya Riko.
Belum sempat Naomi menjawab, "Sudah sampe mas, tempat tujuannya," kata pak supir taksi.
Naomi terkejut setelah mengetahui bahwa ternyata yang dituju Riko sama dengan dirinya.
Riko membayar taksi dan bergegas keluar, begitu pun yang di lakukan Naomi.
Sampai-sampai pak supir taksi tampak kebingungan "Loh mbak, kok turun?" namun Naomi mengabaikan apa yang di katakan oleh pak supir taksi.
Pintu kafe terbuka tapi Naomi dan Riko tidak mau saling mengalah untuk masuk ke dalam kafe.
"Kok lo turun?" tanya Riko.
"Teserah gue lah, minggir!"
"Gak bisa, gue yang masuk duluan"
"Ladies first"
"Cowok bakal jadi kepala di keluarga dan pastinya cewek harus nurut apa yang di bilang sama cowoknya."
"Ihh, males banget ya.. gue punya keluarga kek lo, apa lagi yang jadi kepala keluarga nya itu lo."
Perdebatan semakin panjang hanya karena perkara masuk kafe duluan. Semua mata yang ada di kafe tersebut hanya menyorot kepada Naomi dan Riko.
Menyadari hal itu, Sandra dan Aldi bergegas memisahkan perdebatan luar biasa yang di tonton malam minggu ini dan jika di pikir-pikir kejadian ini masuk ke dalam YouTube mungkin viewers nya akan banyak sekali dan menjadi viral hanya karena perkara masuk kafe duluan.