Sesampainya Naomi di rumah, Naomi langsung masuk ke dalam rumah.
"Aku pulang," teriak Naomi setelah melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Naomi menemukan Nael di ruang tamu yang menggunakan earphone sambil mengutak-atik laptop yang berada di depannya.
Naomi hanya menoleh sekilas, kemudian melangkahkan kakinya di anak tangga pertama bermaksud menuju ke kamar. Namun, Nael memanggil Naomi "Mi!"
Hal itu membuat Naomi menoleh ke arah Nael, "Kenapa?"
"Yuk, ini kan hari pertama gue di Jakarta. Ajak gue jalan-jalan kek."
"Males ahh, capek. Mending tidur. Besokkan masih sekolah, mendingan istirahat."
"Lo jahat banget sama kakak sendiri. Kalo lo gak mau, gue bakal gangguin lo. Sampe lo mau nganterin gue jalan-jalan."
"Ya udah, kita liat aja siapa yang tahan." Naomi akhirnya pergi menuju kamar. Tapi sebelum itu dia menjulurkan lidahnya. Bermaksud mengejek Nael.
Seperti biasa. Ketika Naomi sampai, dia harus mencuci mukanya karena terkena polusi udara yang menempel di wajahnya. Segera dia mengganti pakaiannya dan mencuci wajahnya.
Setelah selesai, Naomi langsung mencari ponselnya. Dia mencari ke setiap sudut ruangan. Dari di atas meja belajar, di rak bukunya, di atas kasur, di dalam tas, dan masih banyak lagi.
Namun, ponsel yang dimaksud tidak di temukan. Ketika dia menoleh ke arah pintu, yang tadinya pintu tertutup dengan rapat, sekarang pintu tersebut sedikit terbuka, "Pasti kak Nael," gumamnya.
Naomi segera mencari Nael. Ke setiap ruangan, namun tidak di temukan. Akhirnya Naomi bertanya pada bi Ina.
"Bi, kak Nael mana?"
"Tadi katanya keliling komplek. Bosan katanya di rumah terus"
"Argghh!" kesel Naomi.
Naomi segera menuju telepon genggam yang biasanya dapat terhubung ke semua ponsel. Naomi mulai menekan tombol nomor teleponnya. Sampai akhirnya terhubung.
"Halo?" jawab Nael.
"Kak Nael bawa hp gue?"
"Iya, emang kenapa? Baru sadar?"
"Ihh, balikin gak? Kalo gak, gue bakal lapor sama papa."
"Ya udah, lapor aja. Btw, temen lo yang ini cantik juga, ya?"
"Siapa?"
"Nama kontaknya Sandraaa," ucapnya disertai tawa.
"Kan hp gue udah di password."
"Lo pikir gue gak pinter apa, jelas gue bisalah. Ini mah masalah kecil. Yang tadi, nama asli temen lo siapa, sih?"
"Namanya Sandra. Udah ya, sekarang lo pulang terus balikin hp gue!"
"Gue bakal pulang. Tapi lo harus janji mau ngenterin gue keliling Jakarta. Gimana, sepakat?"
"Oke.."
"Bener ya.."
"Iya!! Udah buru ke sini!"
"Oke adek sayang."
Segera Naomi mengakhiri teleponnya dengan Nael. Naomi segera bersiap-siap kemudian menunggu Nael di ruang tamu dengan wajah kesal.
"Aku pulang," Nael datang sambil meniru gaya Naomi ketika Naomi pulang dari sekolah.
Naomi langsung beranjak dari tempat duduknya, mengambil kunci mobil dan menabrak sedikit bahu Nael. Naomi menuju keluar.
"Ya udah Bi, aku sama Naomi berangkat dulu ya." ijin Nael pada bi Ina.
"Iya, hati-hati!" balas Bi Ina ramah.
Saat perjalanan tidak ada perbincangan. Nael dan Naomi memilih diam, daripada harus saling berbicara. Naomi saat ini sedang fokus mengendarai mobil yang di bawa mereka untuk keluar.
"Jangan gitulah. Nih hp lo. Jadi orang jangan sensitif banget. Dikit-dikit marah, masa gitu doang marah. Nih, gue balikin hp lo." kata Nael.
Naomi segera meraih ponselnya kemudian di simpan di dalam kantong celananya.
"Oke, sekarang kita mau kemana?" tanya Nael. Naomi hanya diam saja mengabaikan kakaknya itu.
Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai di sebuah mall. Naomi memilih mall untuk mengajak Nael berjalan-jalan. Hampir satu jam mereka berkeliling, akhirnya Nael memilih untuk beristirahat di sebuah kafe yang berasa di dalam mall tersebut.
"Lo mau minum apa?" tawar Nael.
"Apa aja"
"Serius?"
"Ya udah, sama kayak lo aja."
"Nah, gitu dong. Nanti gue traktir, lo tenang aja! Serah lo deh mau pesen apa."
Saat mendengar keterangan dari sang kakak, segera Naomi memiliki pemikiran buruk. Rasa balas dendam hadir tanpa diundang. Naomi mengerjai Nael dengan memesan banyak makanan, "Mbak," panggil Naomi pada satu pelayan yang ada di kafe tersebut. Naomi memesan banyak makanan. Nael yang melihat itu hanya menggelengkan kepala.
'Untung aja gue bawa duit banyak. Gue hafal kali lo tuh orangnya kek gimana. Gue yakin banget lo gak bakal diem, pasti lo bakal bales dendam sama gue.' batin Nael.
Naomi melahap makanan yang dia pesan dengan senang. Ketika dia sedang melihat-lihat seluruh sudut kafe, dia menemukan Riko dan Aldi masuk ke dalam cafe tersebut.
"Aldi, Riko!" teriak Naomi sambil melambaikan tangannya. Bermaksud mengajak mereka satu meja dengannya. Hal itu membuat Nael bingung dan kemudian menoleh. Karena Nael membelakangi pintu masuk kafe. Aldi yang melihat itu membalas dengan senyumannya.
"Kita cari tempat makan yang lain aja," kata Riko pada Aldi. Namun, tidak terdengar oleh Naomi. Kemudian Riko dan Aldi melangkah pergi dari kafe tersebut.
"Yahh, kok pergi?" tanya Naomi bingung sendiri.
"Mereka siapa?" tanya Nael.
"Temen kelas gue, kenapa?"
"Hmm.." Nael hanya bergumam tak jelas kemudian meminum minuman yang telah dipesannya.