Friendzone {RANS}

untukbesok
Chapter #14

"Main bareng."

Kini mereka sudah berada di lapangan basket milik Naomi. Naomi sangat menyukai olahraga basket, sama seperti kakaknya.

"Kenapa di sini? Harus di lapangan basket, ya?" tanya Sandra. Sandra tidak bisa bermain basket. Dia sangat trauma, karena pernah terkena bola basket di bagian kepala nya sampai dia pingsan. Hal itu di lakukan oleh salah satu adik kelasnya waktu SMP.

"Ini kan masih pagi. Gue pikir, kita bakal main basket pagi ini. Olahraga gitu," jawab Naomi sambil tersenyum.

"Oke, kalo gitu. Kuy, kita mulai!" sambung Aldi.

"Mana ada main basket cuman berempat? Kalo gitu gimana caranya?" tanya Riko. Setahu Riko, satu regu basket berisi lima orang. Sedangkan mereka saja kurang satu orang untuk satu regu. Lalu, siapa lawan mereka?

"Kita main cuman buat cetak poin doang. Jadi gak ada rebutan. Nanti gue kasih waktu, siapa yang nyetak poin banyak itu pemenangnya," jelas Naomi.

"Oh, jadi kita lempar ke ring nya doang?" tanya Sandra, Naomi hanya mengangguk.

"Oke, waktu nya berapa menit?" tanya Aldi.

"10 menit cukup, ya?" kata Naomi.

"Oke, gue setuju. Jadi satu orang 10 menit gitu?" kata Riko.

"Kita bikin dua regu, anggotanya dua orang. Tapi harus ada cewek cowoknya, biar seimbang." jelas Naomi lagi.

"Suit deh, gimana?" tanya Riko. Akhirnya semua mengangguk setuju.

Kini mereka sudah menemukan pasangan masing-masing. Riko dan Sandra, Aldi dan Naomi.

Riko dan Sandra adalah regu pertama yang bermain. Selama 10 menit, mereka dapat mencetak 23 poin. Setelah itu, Aldi dan Naomi. 10 menit berlalu, mereka berdua dapat mencetak 31 poin. Perbedaan poin yang beda jauh ini, sudah membuktikan siapa yang kalah. Setelah permainan selesai mereka berkumpul di pinggir lapangan yang berada di sebelah rumah Naomi yang megah itu.

"Oke, gue ngaku kalah." kata Riko, mengaku.

"Maaf ya Rik, gue kan gak bisa main basket. Jadi dari tadi gue gak masuk terus," Sandra merasa bersalah.

"Jadi lo gak bisa main basket?" tanya Aldi pada Sandra.

"Iya."

"Kalo gitu, gue ajarin." kalimat Aldi membuat Sandra bersemangat. Karena dia sangat ingin sekali bisa bermain basket.

"Oke, ayo sekarang!"

Aldi dan Sandra akhirnya kembali ke tengah lapangan. Aldi mencoba membantu Sandra untuk memasukkan bola ke dalam ring basket dengan tidak asal-asalan.

"Jadi, tangan kanan lo harus di belakang bola. Terus tangan kiri, di samping bola. Kalo lo mau lempar, lo tinggal dorong bola ke depan pake tangan kanan, oke?" penjelasan yang di terima Sandra cukup banyak, membuat Sandra sedikit demi sedikit mengerti yang di maksud Aldi.

Lihat selengkapnya