Friendzone {RANS}

untukbesok
Chapter #19

"Gak paham."

Bel istirahat sebentar lagi berbunyi. Membuat seisi kelas menunggu hal tersebut.

"San, temenin gue ke toilet dong. Gue udah kebelet banget, nih." sedari tadi, Naomi memang ingin ke toilet. Hanya saja Sandra tidak mau menemaninya untuk ke toilet.

"Elah Mi, bentar lagi bel istirahat. Sabar dikit napa?"

"Gak bisa San, gue udah kebelet banget. Gue tahan ini dari tadi."

"Gak ahh, males. Gue di sini aja. Lo ke toilet sendiri aja!"

"Ih, gak seru lo."

"Emang cewe itu kalo ke toilet harus berdua, ya?" tanya Riko yang sedari tadi sudah memperhatikan dan mendengarkan perbincangan antara Naomi dan Sandra.

"Apaan sih, ikut campur aja? Ya udahlah, gue ke toilet sendiri."

Naomi sangat ingin ke toilet. Karena ada cairan yang harus di keluarkan. Hal itu juga sangat mengganggu kenyamanan Naomi.

"Sebel banget gue, jahat banget Sandra gak mau nemenin gue," batin Naomi.

Di dalam toilet sekolah Naomi, terdapat empat ruang toilet. Semuanya terisi oleh beberapa siswi. Membuat Naomi menunggu sejenak, akhirnya seorang siswi keluar dari ruang toilet nomor tiga dari sebelah kanan Naomi.

Ketika sudah selesai dengan tujuannya, Naomi kembali ke kelas. Naomi tidak tahu ternyata di belakangnya sudah ada Riko yang juga baru saja keluar dari toilet. Toilet laki-laki memang berada tidak jauh dari toilet perempuan, jadi masih wajar jika Naomi bertemu dengan Riko yang juga baru saja keluar dari toilet. "Udah gak kebelet," sontak hal itu membuat Naomi terkejut, suara yang tiba-tiba mendarat di telinga Naomi membuat Naomi langsung membalikkan tubuhnya.

"Lo ngajak gue ribut, gue kaget tau gak?"

"Ya elah, gak usah marah-marah kali!"

"Ya lo, bikin orang kesel. Lagian, lo juga ngapain sih? Lo ngikutin gue ya? Atau jangan-jangan, lo suka ya sama gue, makanya lo sering banget ngikutin gue?"

"Apa lo bilang?" tanya Riko, pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan Naomi barusan.

"Lo suka kan, sama gue?"

"Menurut lo?"

"Menurut gue, lo suka sama gue. Karena lo sering banget ngikutin gue kemana gue pergi. Ya, kan?" Jawab Naomi dengan tatapan sinis.

"Kalo gue suka sama lo, terus lo mau apa?" jawaban yang berbentuk pertanyaan tersebut membuat Naomi terdiam seketika. Hal yang tidak dapat di percaya. Naomi terdiam cukup lama, membuat Riko yang ada di depannya kini juga ikut bingung, apa yang harus dilakukan Riko saat ini?

Riko akhirnya memutuskan untuk kembali ke kelas dan meninggalkan Naomi, "Udah lah, gue mau ke kelas dulu. Bye," Riko berjalan mundur sambil melambaikan tangannya dengan tersenyum tulus. Naomi masih saja terdiam di tempat, sampai Riko hilang dari hadapannya.

"Mi," seseorang menepuk bahu Naomi beberapa kali dan membuatnya terkejut untuk yang kedua kalinya.

"A.." satu huruf di keluarkan oleh Naomi. Namun dengan nada yang panjang.

"Lo gapapa kan, Mi?" tanya Florencia yang juga teman satu kelasnya.

"Kok lo di luar kelas sih, kan belum bel?"

"Gue tadi ke toilet, kenapa?"

"Lo tadi denger gak, gue sama Riko ngomongin apa?" Naomi sangat tidak ingin Sandra mengetahui hal ini. Jadi dia hanya berharap Florencia tidak mengetahui hal yang barusan terjadi padanya dan tidak memberitahukan hal tersebut pada Sandra.

"Denger kok, lo barusan di tembak Riko kan?"

"Gak kok, gue gak di tembak Riko. Flo, lo jangan bilang sapa-sapa ya, soal ini!" Naomi memohon pada Florencia untuk menyembunyikan hal yang barusan di ketahuinya.

"Emang kenapa?"

"Ya intinya, cukup lo aja yang tau. Gak usah orang lain!"

"Oke, kalo gitu kita ke kelas bareng, ya?" Naomi menjawabnya dengan anggukan.

Lihat selengkapnya