Friendzone {RANS}

untukbesok
Chapter #22

"Anak Rajin."

*Tok..tok..tok

Sudah ditebak oleh mereka. Siapa lagi jika bukan Bu Sisca yang di panggil oleh Bu Isna untuk datang ke ruangan membosankan ini.

"Kok murid saya yang ini lagi yang bikin masalah?" pertanyaan yang dilontarkannya cukup mengejutkan. Mungkin tidak hanya RANS, setelah Bu Sisca mengetahui siapa yang membuat masalah, Bu Sisca tak kalah terkejut.

"Sebaiknya Ibu tambah poin pelanggaran mereka aja Bu, nanti yang hukum biar Bu Nadhira aja." sahut Bu Isna.

"Kok saya Bu? Kan Ibu, guru BK di sini, yang berhak memberikan mereka hukuman." kata Bu Nadhira.

"Gak bisa Bu, saya kehabisan hukuman. Saya bingung mau kasih hukuman apa buat mereka," jawab Bu Isna dengan wajah seakan-akan penuh penekanan.

"Ya udah, kita gak usah di hukum aja." saran Naomi.

"Iya Bu, saya akan beri hukuman kepada mereka." jawab Bu Nadhira cepat.

Mereka sudah berada di ruangan yang digunakan untuk melakukan praktik proses gunung meletus. Semua teman-teman RANS sudah tidak ada di ruangan ini. Mungkin semuanya sudah kembali ke kelas. 

"Hukuman kalian untuk apa yang telah kalian lakukan adalah, rapikan ruangan ini sampe bersih! Seperti pertama kita datang ke ruangan ini! Kalian bisa ambil barang-barang pembersih di tempatnya. Kalian paham?" semua mengangguk merespon Bu Nadhira. Kemudian Bu Nadhira pergi meninggalkan mereka di ruangan praktek.

"Kesel gue," dua kata yang dilontarkan oleh Riko ketika Bu Nadhira pergi meninggalkan mereka.

"Ya udah, yuk kita ambil barang-barang buat bersihin nih ruangan," ajak Aldi.

Mereka pergi menuju sebuah ruangan yang berada lumayan jauh dari ruangan praktik. Mereka harus melewati beberapa kelas untuk sampai ke ruangan tersebut. Mereka ke sana hanya untuk mengambil beberapa benda yang di perlukan untuk membersihkan ruang praktik.

Sesampainya di depan ruangan tersebut, mereka bingung. Karena pintu terkunci rapat.

"Gimana bisa ngambil pel-an dan kawan-kawan kalo kayak gini?" tanya Naomi pada temen-temennya.

"Dor.. pada ngapain ini mas dan mbaknya?" 

"Ngagetin aja pak," kesal Sandra. Ternyata yang mengagetkan mereka adalah pak Bejo. Pak Bejo adalah salah satu penjaga sekolah yang ada di sekolah mereka. Pak Bejo juga sering membersihkan beberapa ruangan.

Lihat selengkapnya