Friendzone {RANS}

untukbesok
Chapter #24

"Bisikan berbagai sumber."

Dimana tempat lain RANS? Tidak ada, ruang BK sudah bisa disebut basecamp mereka.

"Kalian ini gimana, sih? Kalian gak tau berapa poin pelanggaran kalian? Kalian itu murid baru yang masuk tahun ini, udah bikin masalah. Saya sebagai wali kelas kalian juga bingung. Setiap saya lagi ngajar, ada aja panggilan dari para guru dan kalian yang jadi alasan kenapa saya harus ke sini," ceramah Bu Sisca panjang lebar.

"Maaf Bu, kita salah." jawab Aldi dengan penuh rasa bersalah. Secara bersamaan semua yang ada di ruang BK itu menatap ke arah Aldi. Sedangkan orang yang mereka tatap hanya menunduk kebawah.

"Tumben lo minta maap?" bisik Riko pada Aldi yang berada disampingnya.

"Gue sadar gue salah."

"Bagus, ya? Di depan guru sempat-sempatnya kalian bisik-bisik." semua kembali menunduk ke bawah.

"Hukuman dari saya untuk kalian, bersihkan UKS sampe bersih! Semuanya! Kalo sudah selesai, kalian datang ke Bu Isna, hukuman kalian akan ditambah. Ya kan, Bu?" kata Bu Sisca dan dibalas dengan anggukan kepala saja.

UKS tampak rapi dan bersih sekarang. Lelah, satu kata yang bisa mereka katakan tentang kondisi mereka.

"Akhirnya selesai juga," kata Naomi lega.

"Belum Mi, kita harus ke Bu Isna buat dapat hukuman berikutnya." jawab Aldi.

"O..M..G.. capek gilak, gue." keluh Sandra.

"Kuy.." ajak Riko. Kemudian mereka beranjak pergi dari UKS untuk menemui Bu Isna.

Hukuman tambahan. Jari tengah yang menempel tepat pada pelipis, sedangkan jari yang lainnya menunjuk sama seperti jari tengah. Hormat pada bendera merah putih ditengah lapangan dengan terik matahari yang rasanya enggan meninggalkan mereka. Membuat mereka banyak mengeluarkan kata-kata tak berguna. Hukuman yang terkenal di sekolah ini dan ini bukan yang pertama kali.

Bu Isna sebagai guru BK di sekolah mereka sudah kebingungan harus memberikan mereka hukuman apa. Dengan dipanggilnya orang tua dan di skorsing mungkin tidak cukup bagi RANS.

"Aduh, panas banget. Elah," keluh Naomi.

"Sabar, Mi! Bentar lagi bel istirahat bunyi," jawab Sandra. Harapan mereka hanya pada bel istirahat kedua. Hukuman ini akan berakhir.

"Kayaknya masih lama," tambah Aldi.

"Iya, soalnya katanya Bu Isna tadi ditambah 5 menit habis bel. Berarti gak bisa langsung turun nih tangan waktu bel istirahat bunyi," jelas Riko panjang lebar.

"Argghhh.. panas gengs. Kalian juga, kan? Gak mungkin cuman gue doang?"

"Iya Mi, gue juga kepanasan." balas Sandra.

Lihat selengkapnya