Frobly-Mobly

ulfina
Chapter #7

Fromob 6

Setiap perbuatan pasti ada balasannya. Hal itu berlaku sekarang. Bia, Radev, Maya dan pria yang bersamanya sedang berada di ruangan Pak Miko.

Pak Miko duduk di kursi kebanggaannya sambil memijit kepala. Kejadian hari ini sungguh membuatnya pusing tujuh keliling. Pak Miko menatap Maya, ia tahu kalau Maya termasuk orang yang terpandang di bidang bisnis. Namun, satu yang dia heran kan kenapa orang terhormat seperti Maya bertingkah serendah ini. Dia berpikir apa karena Maya orang kaya jadi dia bersikap seenaknya seperti ini.

"Ehem... Sikap kalian ini sungguh memalukan. Kalau ada masalah keluarga tolong kalian selesaikan di rumah. Apa kalian tak punya rasa malu? Terutama Anda Bu Maya. Anda selaku istri dari seorang pengusaha sukses dan malah bermain belakang seperti ini. Apakah ini sikap dari seorang istri usahawan ternama? Saya sungguh tidak paham dengan jalan pikir kalian. Untukmu Bia, mengapa kamu ikut campur urusan mereka?"

"Saya bukannya ingin ikut campur, Pak. Saya hanya ingin melerai mereka berdua agar citra cafe Bapak tidak buruk. Dan saya juga menghargai Bu Maya sebagai seorang ibu. Tidak pantas untuknya dimarahi dan diperlakukan kasar oleh anaknya sendiri," ucap Bia sambil melirik Radev.

"Bia tindakanmu memang benar, tapi sebaiknya hubungi saya dulu agar masalah tidak semakin runyam. Paham?"

"Paham, Pak," Bia menunduk lesu.

"Dan untukmu anak muda, tidak bisakah kamu tahan emosimu. Dia itu ibumu. Bersikaplah hormat pada orang yang telah melahirkanmu. Dia telah mempertaruhkan nyawanya agar kamu bisa melihat dunia." Pak Miko menatap Radev kecewa.

"Sikap saya padanya tergantung sikap dia pada saya, Pak."

Entah mengapa kalimat yang diucapkan Radev menyentil hati kecil Bia. 'Apa yang lo sembunyiin, Dev?' batin Bia. Ia menatap Radev dengan prihatin.

"Bia sekarang kamu pulang saja. Shift kamu juga udah hampir habis. Segeralah pulang. Ibumu pasti khawatir," ucap Pak Miko. Ia menyadari kalo Bia menatap prihatin pada Radev.

"Iya, Pak. Saya pamit pulang." Bia segera keluar dari ruangan itu. Untung saja dia tidak salah dan dimarahi oleh Pak Miko. Bia pulang naik motor matic peninggalan ayahnya. Di sepanjang perjalanan pulang ia tampak resah. Dia terus memikirkan kalimat yang diucapkan oleh Radev tadi dan kalimat-kalimat sebelumnya.

Hanya butuh waktu 15 menit agar Bia sampai rumah. Dia menaruh motornya langsung masuk gudang rumah lewat pintu samping. Rumahnya memang tidak memiliki garasi. Setidaknya dia memiliki gudang yang aman untuk menyimpan kendaraan sekaligus kenangan satu-satunya dari mendiang ayahnya. Dia segera masuk dapur. Letak dapur dari gudang tidaklah jauh. Hanya ada tembok pembatas ruang antara dapur dan gudang. Bia cukup melewati satu pintu dan dia sampai di dapur.

Sepi. Sepertinya mamanya belum pulang atau sedang berbelanja bahan kue di toko depan kompleks. Bia melihat meja makan kosong. Dia mengecek kulkas. Tak ada banyak sisa bahan makanan yang tersedia. Sepertinya mamanya sedang belanja bulanan di toko kelontong itu. Hanya ada nasi dan beberapa bahan makanan.

Bia lapar. Ia berpikir untuk membuat nasi goreng untuknya dan mamanya saat pulang. Bia menyiapkan bahan-bahannya. Tak butuh waktu lama. Nasi goreng sederhana telah tersaji. Bia mengambil sepiring dan membawanya ke depan televisi. Ia makan sambil melihat siaran berita hiburan.

'Breaking news hari ini, usahawan ternama Ade Gumilang tertangkap basah telah berselingkuh di Hotel Kamboja. Dari info yang kami dapat sepertinya selingkuhannya adalah seorang penyanyi muda yang sedang naik daun. Bagaimana nasib istri sahnya? Akankah dia marah atau kecewa? Mari kita simak berita selengkapnya setelah pesan-pesan berikut.'

Lihat selengkapnya