Untuk : Yang tercinta
Dari : Yang Mencintaimu
Assalamualaikum Nabi, ini Alisya, umat kecilmu. Sekarang Alisya mau nulis surat ke-sembilan Alisya.
Nabi, Alisya lagi capek soalnya orang orang kayaknya banyak yang salah paham deh.
Beberapa orang memahami ayat Al-Qur'an dengan tergesa gesa, ada pula yang sengaja tahu makna sebenarnya tapi membelok belokkannya hanya untuk kepentingannya sendiri.
Kalo masalah orang orang yang untuk kepentingannya sendiri sih, yaudahlah ya mungkin Tuhan juga ijinkan dan biarin dia kyk begitu juga biar jadi pembelajaran orang orang yang lain dan buat jadi penguji orang orang mana yang benar benar mengimani dengan cerdas atau mengimani Tuhan dengan buta.
Tapi, tentang orang orang yang memahami ayat Al-Qur'an dengan seenaknya sendiri itu, mereka nyebelin banget.
Sikap mereka yang seenaknya itu buat nilai Islam yang mahal menjadi runtuh dan murah.
..
Nabi, agama kita ini agama dari Tuhan kan? Dan Allah adalah pemilik ilmu paling tinggi kan?
Seperti halnya seorang filsuf yang melahirkan puisi, orang orang yang tidak mencapai ketinggian ilmu sang filsuf tidak akan mampu memahami apa isi puisi dan makna asli dari puisi filosofis tersebut.
Seperti halnya seorang profesor yang menerbitkan sebuah jurnal penelitian, orang orang biasa tak akan mampu memahami karyanya mentah mentah tanpa ilmu yang mendasarinya.
Kan garis garis yang membentuk pola ini sudah cukup jelas, kenapa orang orang tidak juga mengerti?
Kenapa dangkal sekali dalam mengartikan ayat ayat Tuhan yang tinggi ?
Mengapa ia mengambil air laut dengan cawan kecilnya lalu menyimpulkan bahwa ia mengenal dalamnya lautan?
Padahal di setiap ayat juga ada jendela peristiwa yang mengantar ayat itu turun tapi mereka tidak pernah menimbang nimbang itu.
Nabi, bagaimana memberitahu mereka bahwa agama yang mereka anut ini adalah agama yang nilai nilainya tingkat tinggi semua?
Agama yang merupakan puncak dari seluruh ilmu yang ada di dunia.
Tapi kadang mereka enggan memahami ilmu dunia dengan alasan klasik mereka bahwa dunia tidak akan dibawa ke akhirat.
Ya memang dunia tidak dibawa ke akhirat kan Nabi, tapi amal amal dan apa yang dilakukan di dunia semuanya dibawa ke akhirat. Semuanya diperhitungkan.
Bagaimana mereka mengelola nafsunya, bagaimana mereka memanfaatkan waktunya, bagaimana mereka memanfaatkan setiap hembusan nafas yang diberikan Tuhan, bagaimana mereka memanfaatkan energinya, bagaimana mereka memanfaatkan kecerdasan dari otak serta nalar yang diberikan Tuhan, bagaimana mereka memanfaatkan dan menggunakan nurani yang diberikan Tuhan di dunia.