From the heart

Annisa Ramayanti
Chapter #1

Chapter 1

Ayo, lihat sini! Bilang ciss!" Gadis berambut yang lumayan panjang mengabadikan momen dengan kamera DSLR miliknya yang selalu menemaninya ke mana-mana. Setelah dia mengacungkan jempolnya tanda bahwa proses pengambilan gambar telah selesai, gerombolan anak di depannya kembali sibuk dengan buah-buahan bersama seorang gadis yang berpenampilan yang bisa dipanggil urakan.

Dengan wajah yang menunjukkan tidak nyaman, gadis tersebut mulai berjalan menuju meja lain. Dia meninggalkan para sahabatnya yang sedang asik bercengkrama dengan beberapa anak pemuda, yang kebetulan sangat ia benci.

"Ngapain sih, Tiwi malah ngobrol sama mereka?" tanya Agatta kesal.

Agatta Putri Sanjaya. Gadis cantik, berkulit sawo matang, pintar, tapi sayang dia merupakan anak yang susah diatur. Tapi ia di sekolah mendapatkan gelar sebagai Siswi tercantik dan Termanis. Dan Agatta tidak memperdulikannya.

"Bodo amatlah, amat aja kagak bodo-bodo amat" kesalnya sambil meninggalkan dimana para sahabatnya berada.

Di sepanjang perjalanan, ia selalu saja mendapatkan beberapa pujian dan hinaan yang ditunjukkan kepadanya. Dan Agatta hanya masa bodoh, karena ia sudah terbiasa dengan hal itu.

Saat hendak masuk kedalam kelas, ia melihat seseorang yang sangat ia ketahui. Dan langsung saja, menghampiri orang tersebut. Ia mengernyit heran, kenapa orang tersebut masuk kedalam ruang BK. Ruang BK? Pikirnya bingung.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pemuda yang memakai baju santai keluar sambil membawa beberapa berkas yang Agatta tidak diketahui.

"Bang, ngapain disini?" tanya Agatta

Rehyan Arenda Sanjaya. Merupakan anak pertama dari pasangan Rafif Sandil dan Resya Cantika. Seorang kakak dari Agatta Putri Sanjaya.

Rehyan tersenyum manis saat melihat sang adik tercinta menatapnya dengan raut wajah bingung,

"Abang mau jemput kamu, dek." Kata Rehyan

"Jemput, adek?" beo Agatta

Rehyan mengangguk,"Ayo dek kemas barang-barangmu" titahnya

"Adek kenapa harus kemasin barang-barang adek segala sih bang?"

Ia terlihat menghela nafas kasar,"Kamu lupa ucapan kakak beberapa hari kebelakang?"

Terlihat Agatta yang sedang meningat-ingat. Ia masih belum paham dengan ucapan sang kakak.

"Kakak beneran mau mindahin sekolah aku?" pekiknya

Terlihat Rehyan menganggukkan kepalanya.

Agatta terlihat menghela napasnya pasrah, "Baiklah kak."

"Ta, lo beneran bakal pindah sekolah?" tanya Tiwi sahabat dekatnya.

Agatta yang sedang membereskan buku miliknya dihentikan dan beralih menatap wajah sang sahabat, Tiwi.

"Ta, lo bakalan tinggalin gue disini?" lirih Tiwi dengan raut muka sendu.

Agatta menghela nafas. Sebenarnya ia tidak mau pindah sekolah, tapi ia sudah berjanji kepada sang kakak bahwa ia akan menuruti keinginan Rehyan.

🍒🍒🍒

"Baik-baik kamu disini dek, jangan bikin ulah terus! kamu itu udah kelas XI bentar lagi mau naik kelas." ceramah Rehyan ketika telah sampai disekola baru Agatta.

Agatta hanya menatap sebal Rehyan, sebab lelaki tersebut sudah beberapa kali mengucapkan kalimat yang sama.

Lihat selengkapnya