FULAN

Avisena Sirr Zafran
Chapter #16

Rumah

Saat pulang ke rumah, aku tak mengerti harus apa. Rasanya semua hampa, bagi kalian yang pernah pergi ke tempat yang jauh dalam waktu yang cukup lama pasti tau rasanya. Rumah ini sudah berbeda, lingkungan rumahku tidak seperti dulu lagi. Teman-temanku menjadi orang lain.

               Apakah kalian akrab dengan teman SD kalian setelah kalian dewasa? Jika iya, aku salut pada kalian yang bisa menjaganya. Meski aku baru berpisah dengan teman-teman SD ku, tapi rasanya seperti ada jarak di antara kita, mereka yang melanjutkan ke SMP, mereka yang tidak dilanjutkan sekolah, mereka yang sudah punya ‘teman-temannya yang baru’. Biasanya kami nongkrong dan bermain di bawah pohon nangka di samping rumahku, tapi sekarang sudah tidak lagi, mereka bermain di tempat baru, bersama teman-temannya yang baru.

               Kemana aku harus pergi, teman-temanku... aku rindu kalian...

               Aku rindu bermain kelereng di lapangan bertanah merah, aku rindu bermain panggal (gangsing), aku rindu bermain layang-layang ...mengejar layangan putus (moro), aku rindu bermain bola di sawah yang kering, aku rindu ngambil jambu tetangga, aku rindu bermain sepeda dan membuat geng sepeda dengan kalian. Kemana masa kecilku? Kenapa kalian terburu-buru menjadi dewasa? Sedangkan aku masih menjadi anak kecil yang sama.

 

TANDA TANYA

Aku sampai dimana aku tak bisa membedakan

Dimana rumahku yang sebenarnya

Kemana sebenarnya aku harus berlibur

Lihat selengkapnya