Liburan Juni-Juli adalah liburan yang cukup panjang, karena kita liburan lebih dari 1 bulan. Dan apabila liburan terlalu lama seperti itu, bukan senang…tapi kejenuhanlah yang dirasakan… apalagi sebulan lebih tidak ada surat-surat dari Iki, rasanya aku tersiksa. Dan masuklah di akhir bulan Juli, menandakan kita harus masuk kembali ke Pesantren.
Setelah masuk dan resmi menjadi anak kelas 2 Mts, kulihat santri-santri baru sudah mengisi ruangan-ruangan kami. Ruangan Ibnu Hibban dan daarul quthni sudah terisi penuh oleh santri-santri baru dengan wajah-wajah yang polos. Sebagian aku lihat ada yang ketakutan dan merasa tidak nyaman, karena pertama kali masuk ke Asrama.
Aku pun harus mencari namaku di mading dekat gerbang asrama putra, untuk mencari dipindahkan kemana aku ini.
“hilik-hilik …(awas-awas)” seseorang menggeser-geser badanku. Rupanya dia adalah si Ragil, dia Cs-nya si Fajar yang suka membully-ku dulu di kelas 1 Mts.
Aku pun mencari-cari namaku, dan setelah menelusuri nama ruangan satu per-satu…
“nah ini dia …” kataku dalam hati.
“dimana kamu sen?” seseorang menepuk pundakku. Ternyata si Uki, temanku di Ibnu Hibban 2.
“di Nasa’I 2 ki …” jawabku.
“kamu dimana ki?”