Future Breaker

Kangmi
Chapter #26

Bagian 25

Akhirnya 11 Januari tiba. Saking semangatnya Hara tiba di sekolah tepat pintu gerbang baru saja dibuka penjaga sekolah. Pagi masih berkabut hingga membuat suasana sekolah tampak mencekam. Kali ini Hara sedang tidak berurusan dengan genre horror. Tekadnya bulat ingin menyelamatkan nyawa yang tidak bersalah. Barangkali inilah fungsi jam magisnya yang sesungguhnya.

Jika semuanya tidak berubah. Seharusnya sebentar lagi Maryu dan Liu tiba di kelas. Entah siapa yang duluan, Hara jelas siap mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi.

Dengan tubuhnya yang kecil, Hara berhasil menyembunyikan keberadaannya dibalik meja paling belakang. Ia harap segala aktivitas berisiknya bisa ia tahan begitu mereka masuk.

Tidak disangka, mereka masuk bersamaan. Seperti sudah direncanakan sebelumnya.

“Apa yang ingin kau bicarakan? Sampai aku rela pagi buta ke sekolah demi mendengar penjelasanmu.” Tanya Liu begitu ia mendudukkan pantatnya di kursi depan.

Maryu juga menempatkan dirinya di kursinya sendiri. Dimana sekali saja Maryu menengok ke kanan, seharusnya ia bisa melihat Hara.

“Kurasa kau target selanjutnya.”

“Maksudmu? Jelaskan dengan jelas!”

“Kau menyukai Nics kan?”

Mendengar nama Nics disebut membuat Hara sesak napas saking ia berusaha kuat menutup mulut agar tidak mengeluarkan suara kejutan.

“Itu bukan urusanmu. Apa pentingnya bagimu? Jangan bilang kau cemburu padanya.”

“Aku tahu sebelum Nics ke Jepang ia menemuimu. Mungkin berkata, ia menyukaimu atau menjanjikan sesuatu untukmu (?)”

Kalimat itu membuat telinga yang mendengar terkejut. Baik Liu maupun Hara.

“Oke, aku mengakui aku memang menyukai Nics sejak dulu. Bahkan mungkin sebelum Dian yang mengumumkan perasaannya di depan umum dulu. Sejujurnya aku juga sakit hati begitu tahu Hara berpacaran dengan Nics. Seorang Hara yang begitu? Hh. Aku sempat kehabisan kata. Tapi baru-baru ini aku tahu Nics tidak benar-benar mencintainya. Saat ke Jepang saja ia tidak pamit pada Hara. Tentu aku percaya bahwa Nics sesungguhnya menyukaiku.”

Kalimat panjang itu sukses membuat Hara tersedak ludahnya sendiri. Beruntung ia masih bisa menahan diri untuk tidak bereaksi apapun.

“Aku sudah menduga itu. Terimakasih telah memperjelas asumsiku. Kau ambil saja Nics dari Hara. Aku tidak rela Hara dipermainkan seperti itu.”

Lihat selengkapnya