H-1 Ujian Tengah Semester
Hara kini berada di rumah Maryu. Membantu Maryu mempersiapkan kunci jawaban ujian satu minggu ke depan. Akhirnya ia sedikit lega seluruh beban di pundaknya akhirnya luruh bersamaan dengan selesainya pekerjaan mereka hari itu.
Hara awalnya cukup khawatir seandainya jawaban ujian kali ini gagal ia dapat pasti kemalangan menimpa mereka berdua. Beruntung Nics sangat pengertian, kooperatif dan pandai menjaga rahasia.
Baru saja sedang dipikirkan, Nics muncul di layar ponsel Hara.
“Halo.”
“Kau dimana?”
“Di rumah Maryu. Kenapa?”
“Oh ya. Ya sudah.”
Hara cukup dikagetkan dengan respon Nics yang tidak seperti biasanya. Sebelumnya ia selalu naik darah jika Hara menyebut nama Maryu apapun konteksnya.
“Nics?” Tanya Maryu tanpa mengalihkan pandangannya di layar komputer.
“Em.”
“Aku sungguh tidak memahami kalian. Untuk apa berpacaran jika tak ada landasan suka di antara kalian?”
“Bagaimana kau bisa tahu?”
“Tidak ada yang tidak ku ketahui di dunia ini.”
“Memang seperti itulah adikmu. Aku juga tidak habis pikir dengan jalan pikirannya.”