G E C H A

Abell Istari
Chapter #5

#4 Pulang Bersama

Icha masih menggerutu dalam hati, mengingat kejadian tadi siang yang sangat memalukan sekaligus menyenangkan menurut Icha.

Ospek baru saja selesai, dengan penampilan akustik dari kelompok Soekarno. Icha memilih untuk bubar terlebih dahulu dari lapangan, sama sekali tidak tertarik untuk ikut foto bersama senior. Bahkan sejak tadi, Icha tidak melihat Raga di forum. Cowok itu menghilang secara mendadak.

"Woi Melody!"

Suara itu menghentikan langkah kaki Icha yang berjalan menuju gerbang. Kepalanya enggan untuk menoleh kebelakang, karena ia tahu itu adalah Arkan.

"Apa?" tanya Icha ketus.

Arkan berdiri tepat di depan Icha, mengatur napasnya yang terengah-engah.

"Hati gue Cha, hati gue!" kata Arkan dramatis sambil menepuk dadanya tak lupa dengan wajah kecewa.

"Hah? Hati Arkan kenapa? Sakit? Arkan putus cinta? Atau cinta Arkan ditolak?" tanya Icha polos.

"Lo yang bikin gue patah hati Cha!"

"Kok Icha?"

"Lo tulis surat cinta buat temen SMA gue!"

Icha melongo menatap Arkan. Ternyata Gevan adalah teman SMA Arkan. Ia baru tahu sekarang.

"Gevan temen SMA Arkan?" tanya Icha masih dengan tampang polosnya.

"Iya Cha! Lo perbaiki lagi nih hati gue yang hancur berkeping-keping!"

"Emang kepingan hati Arkan dimana?"

"Di lo, mau tau gak cara perbaikinya gimana?" senyuman miring keluar dari wajah Arkan.

"Emang gimana?"

"Satu malam sama gue, dan.. Aw... Sakit bangsat!!"

Arkan meringis saat kepalanya ditoyor oleh seseorang dari belakang.

"Jangan kotorin pikiran dia, sama otak lo yang gesrek itu!!"

Arkan menoleh begitu pun Icha. Gadis itu langsung membulatkan matanya saat ada sosok Gevan didepannya. Cowok itu sendiri, tidak ada Dafa ataupun Feri.

"Yaelah Van, bercanda juga!!" sela Arkan.

"Bercanda lo jangan negatif dia cewek polos!!" kata Gevan masih dengan tatapan dingin pada Arkan.

"Polos kek gitu harus dimanfaatin Van! Jarang ada cewek kayak gitu!" bisik Arkan pada Gevan.

Icha hanya diam, memperhatikan keduanya. Keinginannya sekarang adalah mencari Dafa si biang onar!

"Sekali lagi lo goda dia, lo abis sama gue, Kan!!" bisik Gevan, membuat Arkan merinding mendengarnya.

"Lo jahat, sumpah!" maki Arkan.

"Pulang lo sana! Mami lo nyariin!" usir Gevan tajam.

"Awas lo Van, lo main ke rumah gue, gak gue kasi biskuit roma kelapa! Dan gak akan gue kasi wafer cheese yang dibawa Papi gue dari Perancis!" ancam Arkan dengan wajah kesal setengah mati.

Setelahnya Arkan memilih beranjak dari sana, meninggalkan Gevan dan Icha. Ia tidak mau dihabisi oleh Gevan, mengingat jika cowok itu bekerja sebagai bodyguard.

"Wahh pangeran disini rupanya," seru Dafa yang baru saja datang bersama Feri.

"Ceileh baru juga tadi ketemunya sekarang berdua lagi!" tambah Feri.

Icha yang sudah tak sabar untuk menghabisi Dafa langsung berjalan menghampiri Dafa dan menendang tulang kering kaki Dafa.

"Anjir! Sakit Makkkkkkk!!" teriak Dafa, sambil mengelus kakinya yang terasa begitu nyeri.

"Rasain! Siapa suruh kerjain Icha!!" bentak Icha sambil bersedekap dada didepan Dafa.

"Sumpah, tadi udah Gevan yang mukul gue sekarang nambah lo, apes dah gue hari ini!" ringis Dafa.

Lihat selengkapnya