G O A T

Rizky Brawijaya
Chapter #23

Foul

Minggu, 9 Januari 2022.

06 : 00


2 jam yang lalu.

“Yank, aku lagi di bandara ke perjalanan pulang. Doain aku supaya selamat sampai rumah.”

“Pas di Cengkareng, kamu naik apa buat ke rumahnya?”

“Paling naik taksi. Kenapa Yank?”

“Aku jemput keluarga sama kamu yah. Naik mobilnya Bagas sama Rafi. Mereka punya mobil. Biar aku sewa buat bawa keluarga kamu yang di Pal Merah juga. Taksi lumayan mahal loh.”

“Serius? Mau banget. Baik banget kamu pagi ini Yank.”

“Setengah jam lagi aku berangkat yah.”

“Iya.”


Alhamdulillah, Koko selamat. Dia berlari, menyambut gue paling depan lalu memeluk erat. Gue juga ikutan senang meski agak malu karena orangtua dan lainnya melihat dengan amat serius dari berbagai arah.

“Ayankkkkkkk. Aku kangen.”

“Alhamdulillah. Aman perjalanan?”

“Aman.”

Bapak menegur Koko karena berasa didiamkan dan jadi nyamuk. Sebenarnya banyak bukan cuma Bapak saja. Ia sedang mewakilkan. “Ko, udah terang nih. Yuk buruan pulang.”

Koko melepas pelukannya lalu membantu Bapak dan Ibu membawakan barang ke bagasi mobilnya Bagas. Gue turut membantu membawa koper dan oleh-oleh yang begitu banyak. Ada momen mengejutkan dimana Bagas dan Rafi kaget melihat Nining.

“Lah, lu Bang. Lu temanya Bang Kiky?” tanya Nining kaget.

“Iya. Lu adiknya Koko.”

Koko pun ikutan bertanya pada Nining. “Kamu kenal mereka Ning.”

Ekspresi wajahnya agak malu begitu. Seperti ada sesuatu yang ia simpan. “Mereka yang nolongin gue waktu motornya ngadat di Tebet.”

Koko terkejut. “Oh, yang aku pulang duluan yah. Yang ternyata standar motornya lupa dinaiki.”

Nining tiba-tiba menabok pundak sang kakak. Ia menunjukkan sikap salah tingkah. “Jangan diperjalanan njir. Gue malu.”

Bagas dan Rafi menahan tawa dengan tangannya. Gue hanya diam tapi dalam hati begitu terbahak-bahak.

“Oh iya aku lupa. Maaf.”

Daripada canggung berkepanjangan, gue segera menyuruh mereka melanjutkan tugasnya sampai selesai.


Ada perasaan yang susah banget gue ungkapkan begitu bisa lihat dia lebih dekat lagi. Bisa tatap matanya langsung tanpa layar ponsel, senyumnya yang kembali nyata dan tawanya yang merdu dikala gue bercanda juga bersama bokapnya dan Bang Yaya.

Lihat selengkapnya