SENIN, 28 FEBRUARI 2022
08 : 00
Akhirnya bangunan ruko yang telah dibangun beberapa bulan berdiri kokoh dan terlihat cukup megah. Tak hanya itu juga. Usaha makanan kekinian milik Nining sudah launching yang telah bekerja sama dengan kakak gue. Kini mereka sedang sibuk memotong pita di hadapan gue dan Koko serta keluarga besar Koko dan gue.
“Alhamdulillah. Usaha Nining sudah berdiri. Nining pengen bilang makasih sama semua yang sudah mau membantu modalin usaha Nining baik material maupun doa. Orangtua, Orangtuanya Bang Kiky, saudara Bapak yang juga udah nyiapin tempat buat Nining tinggal sementara. Nining juga mau makasih sama Kak Echa, kakaknya Bang Kiky yang mau ikut kerja sama.
Restoran Nining menyajikan makanan asli Indonesia. Seperti mie goreng, nasi goreng, ayam geprek masih banyak lagi yang nanti akan dikreasikan dengan konsep kekinian, yang dinikmati anak muda. Sedangkan kakak gue juga tak kalah. Yang sebelumnya jualan es teh hijau dan aneka minuman sirup kini bisa ikut berinovasi.
Gue gak tahu jelas konsepnya bagaimana yang terpenting dan yang gue harapkan usaha mereka bisa berkembang konsisten kedepannya. Kuat menghadapi persaingan karena gue sempat mengamati wilayah sekitar beberapa menit sebelum pembukaan bersama Koko. Bahwa ada beberapa restoran diblok yang berbeda yang membuka makanan yang hampir sama dengan Koko.
Koko bilang. “Nining harus pandai cari pelanggan karena kalo tidak mereka bisa kalah sama yang sudah ada. Apalagi Nining masih baru.”
“Kamu harus bisa jadi coach Nining. Kamu kan di perusahaan uang. Bank.”
“Tapi kan posisinya banyak. Kayak aku, Credit Analys. Ngurus kreditan.”
“Oh, kamu rentenir ternyata.”
Koko menabok pundak gue. “Bukan!!! Aku yang menganalisa kredit nasabah. Ada masalah gak dalam penggunaan kreditnya. Misalnya suka nunggak, sering dapat pinalti. Ada yang rajin bayarnya, rajin top up. Aku yang mutuskan nasabah ini kreditnya dipertahankan atau diblokir atau ditutup. Yang tukang nagih mah ada lagi. Kamu tuh yang harusnya jadi tukang tagih. Aku cantik begini kurang pantas.”
“Walaupun aku menyeramkan tapi aku bisa memikat kamu.”
Koko salah tingkah tidak ketolongan. “Ya sudah, balikin BPJS aku.”
Gue kaget lalu tertawa terbahak-bahak. “Ya Allah, aku pikir ucapan kemarin dinikahan cuma bohongan.”
Giliran Koko tertawa terbahak-bahak. “Emang bohongan. Aku tulus sayang sama kamu.”
Gue yang sekarang salah tingkah.