GA

Riyana
Chapter #3

3 : HUT SMA Pelita

Seminggu kemudian..

Bunyi alarm yang nyaring dan memekakan telinga membuat Yana bangun dari tidurnya. Dengan nyawa yang belum pulih seluruhnya ia menatap jam yang menunjukan pukul 04:15 WIB.

Kemudian, Yana bangkit dari kasurnya lalu mengambil handuk serta seragamnya kemudian pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap.

15 menit kemudian..

Yana keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya. Setelah meletakan handuk yang tadi ia pakai kembali ke tempatnya. Kini Yana menghampiri meja riasnya lalu duduk di kursi menghadap ke cermin. 5 menit kemudian ia telah selesai dengan aktivitas merias dirinya.

Yana memutuskan untuk kebawah lalu pergi ke dapur. Di sana sudah ada Pricillia mamanya dan juga bi Inah sedang memasak.

"Pagi ma, bi," sapa Yana saat sudah duduk di kursi meja makan.

"Pagi," balas mereka bersamaan.

"Lho dek, kok kamu udah rapi aja, baru juga jam setengah 5 lewat." tanya Pricillia.

"Iya ma, hari ini aku harus datang ke sekolah lebih awal dari biasanya ... Jadi Yana bangun cepat hari ini."

"Oh terus kamu mau jalan jam berapa?"

"Jam setengah 6."

"Ya udah, terus kamu mau sarapan sekarang?"

"Nggak ma, nanti aja."

5 menit kemudian..

"Ma!" seru Yana membuat sang mama terkejut.

"Apa sayang," jawabnya selembut mungkin.

"Aku mau buat nasi goreng!"

"Buat apa non?" tanya bi Inah.

"Buat kita semua sarapan lah bi, masa buat makan si kitty." jelas Yana sambil menunjuk kucing putih peliharaannya.

"Yakin?" tanya Pricillia. "Kamu kan udah rapi, besok aja deh ya?" yakin Pricillia.

"Ya udah deh," Yana pasrah sambil mengerucutkan bibirnya.

Dua wanita paruh baya yang tengah sibuk memasak itu terkikik geli melihat tingkah gadis dihadapan mereka.

"Dek, mau mama panggilan Papa sekarang atau nanti?" tanya Pricillia kepada putrinya yang tengah asik menyantap sarapan nya.

"Nggak usah ma, papa pasti masih tidur."

"Kok nggak usah? Emang kamu mau berangkat sama siapa?"

"Sama Sindy."

"Kok Sindy?"

"Iya ... Semalam dia ngechat ngajakin bareng ... Plus dia juga sendirian jadi minta ditemenin."

Pricillia membulatkan mulut nya lalu fokus pada sandwich ditangannya.

"Assalammualaikum ...!" seru seseorang berteriak dari luar rumah.

"Waalaikumsalam!"

"Biar mama aja yang liat, bibi ini dilanjutin potong sayurnya ya," Pricillia meletakan pisau yang dipegangnya kemudian segera pergi ke depan.

"Iya Bu," jawab bi Inah.

"Assalammualaikum, Yana!" teriak orang itu lagi.

"Waalaikumsalam!" Pricillia membukakan pintu. "Eh Sindy ternyata," seru Pricillia sambil tersenyum.

"Pagi tante," sapa Sindy sambil mencium tangan Pricillia. "Yana nya ada kan, tan?" tanyanya.

"Ada kok itu di ruang makan." katanya. "Masuk dulu yuk? Sama siapa kesininya?"

"Sendiri."

"Beneran? Sama pacar kayaknya," goda Pricillia.

Lihat selengkapnya