Gabut Masa Pandemi Corona

Rus Levin
Chapter #2

Hidup Ini Seperti Nolep

Sena tampak bosan dengan keadaannya. Bagaimana tidak? Sebenarnya tidak ada orang yang senang melakukan segala sesuatu di rumah. Manusia tentu perlu menghirup udara bebas. Hal itu yang tersirat dalam benak Sena ketika sedang merebahkan diri di kasurnya sembari menatap langit-langit kamar. Kira-kira pukul sembilan pagi, dia mendengar suara sepeda yang datang ke teras rumah.

“Adek,” ujar Sena dengan suara keras karena dia berpikir bahwa itu adalah adiknya yang baru saja pulang. Namun, ternyata tidak ada balasan dari adiknya.

“Permisi, paket.” Suara pengantar paket pun terdengar dari pintu depan.

Lalu Sena bergegas mengambil paket itu di pintu depan. Dia baru saja ingat bahwa dia memesan buku di toko daring. Sebuah novel karya penulis terkenal, Sena penasaran dengan jalan ceritanya karena ini pertama kalinya dia membeli novel. Sebelum pandemi, Sena selalu membeli komik. Sepertinya muncul banyak hal yang ingin dilakukannya saat masa-masa seperti ini. Setelah kembali ke kamarnya, tangannya sudah dengan cepat membuka paket tersebut.

Tidak lama kemudian, terdengar suara sepeda mendekat. Sena pun keluar untuk melihatnya, ternyata itu adalah adiknya yang baru saja pulang. Heni heran melihat kakaknya sedang membawa novel.

“Sejak kapan kakak suka baca novel?” ucap Heni sembari berjalan mendekat ke arah kakaknya.

“Eh, baru aja penasaran mau baca. Hehe.” Sena memalingkan wajahnya.

“Oh gitu, ya udah. Aku mau masuk kamar dulu.”

Sejenak Sena menatap ke arah langit yang cerah dan panas itu. Dalam kepalanya seperti mencoba menerka apa yang akan terjadi pada beberapa bulan selanjutnya. Cuaca yang cerah dan indah itu seperti mencoba menutupi apa yang sedang terjadi pada bumi. Setelah puas menghayati pagi yang cerah, dia pun masuk kembali ke dalam kamarnya.

“Kayanya main gim enak juga sambil rebahan,” gumam Sena.

Dia pun segera merebahkan tubuhnya dan bermain gim. Ketika sedang asyik bermain, tiba-tiba muncul pemberitahuan dari Whatsapp. Salah satu temannya memberitahukan bahwa ada jam perkuliahan setengah jam dari sekarang menggunakan aplikasi telecoference. Dia pun bergegas mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang rapi dan terlihat pantas dilihat oleh dosen.

Lihat selengkapnya