GADIL

Erni kurniasih
Chapter #1

Bab 1 - masa kecil

Dia adalah gadil, seorang anak baik yang rajin dan cantik. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki dan dua orang adik yang masih sangat kecil. Dia lahir dari keluarga yang serba kekurangan tapi meskipun mereka serba kekurangan mereka tetap bahagia.

Seperti anak-anak kecil pada umumnya gadil pun tidak mengerti keadaan keluarganya serba kekurangan atau tidak, anak-anak pada umumnya hanya mengerti bermain dan bermain. Karena bagi anak kecil bermain itu buat mereka happy dan bahagia. Itulah indahnya masa kecil.

Gadil itu anaknya tidak pernah banyak permintaan seperti anak-anak pada umumnya yang suka merengek atau menangis saat tidak dituruti permintaannya seperti beli mainan ,beli jajanan atau apapun itu. Dan gadil itu tidak pernah mengejek, jahil ataupun berantem disaat sedang bermain dan bercanda bersama teman-temannya.

Dan hari ini adalah hari Minggu ,dimana disetiap hari Minggu ibunya gadil selalu mengajak anak-anaknya pergi jalan-jalan ke taman ataupun ke lapangan yang dimana disetiap hari Minggu tempat tersebut selalu ramai didatangi orang-orang yang ingin berolah raga ataupun sekedar bermain dengan anak-anak dan keluarganya. Ditempat-tempat tersebut juga jadi tempat berjualannya para pedagang dadakan. Mereka memanfaatkan waktu dan tempat tersebut untuk menjajakan barang-barang ataupun makanannya untuk dijual.

Gadil sangat senang sekali diajak jalan-jalan oleh ibunya, karena selain bisa bermain bebas berlarian kesana kemari lompat sana lompat sini juga banyaknya permainan ataupun mainan baru, dia juga bisa melihat banyak aktifitas dan bertemu dengan anak-anak seusianya. Ibunya gadil hanya berbekal air minum dari rumah dan uang tiga puluh ribu rupiah untuk berjaga-jaga kalau nanti anak-anaknya merengek minta dibelikan sesuatu.

Sudah dua jam lebih mereka berada di taman ,mereka terlihat sangat senang sekali terpancar dari raut wajah masing-masing terutama ibunya karena anak-anaknya tidak ada yang merengek ataupun rungsing, mereka hanya makan camilan atau jajanan anak-anak yang dijual murah meriah. Sebelum matahari mulai tambah naik merubah cuaca menjadi panas ibunya mengajak pulang semua anak-anaknya.

Sesampainya dirumah gadil masih terus bermain ditemani kakaknya sedangkan adik-adiknya beristirahat dan tertidur karena kecapean bermain.

Hari sudah mulai sore saatnya gadil mandi untuk siap-siap pergi ke sekolah pengajian anak-anak. Jarak dari rumah ke sekolahnya lumayan jauh tapi itu tidak membuat gadil tidak bersemangat justru sebaliknya dia sangat bersemangat karena dia pergi tidak sendiri, banyak teman-temannya yang juga sekolah ditempat tersebut. Dia pergi bersama sama temannya dan juga seorang guru disekolah nya.

Lihat selengkapnya