Bagi aku mister Yo itu seperti 'hantu' yang terus menghantuiku. Sulit aku melupakan tragedi yang menyakitkan itu, sesuatu yang sangat aku banggakan sebagai seorang wanita, yang merupakan kehormatanku, dia renggut begitu saja, hanya karena hasratnya yang tak tersalurkan pada isterinya.
Kenapa mister Yo aku bilang seperti hantu? Dia tiba-tiba bisa muncul dimana saja, di tempat aku berada. Sepertinya dia terus memata-matai kehidupanku, dengan menempatkan seseorang untuk terus mengikuti aku.
Pernah suatu pagi dia datang ke tempat kost ku, padahal pagi itu aku baru saja tidur. Aku pulang shooting di saat hari menjelang pagi. Aku kaget dengan kedatangannya, aku tidak tahu kalau dia yang menggedor pintu kamar kost ku saat itu, aku pikir yang punya kost yang menggedor kamarku, begitu aku buka pintu, mister Yo berdiri dihadapanku,
"Ada apa mister Yo pagi-pagi kesini? Tahu dari mana tempat kost ku?" Tanyaku saat itu
"Saya rindu sama kamu dis..," katanya. "Boleh saya masuk?" Tanya mister Yo
Aku tidak ingin dia masuk ke kamarku, meskipun di kamarku ada sofa dan ruang tamu nya,
"Kita ngobrol di Raman situ aja mister Yo," ucapku, sambil mengajaknya kearah taman yang ada di depan kamar kost Ku
"Kenapa gak di kamar aja Dis?" Tanya mister Yo. "Tidak diperbolehkan menerima tamu lelaki di kamar." Jawabku
Padahal aku sering mengajak teman lelakiku untuk menginap di kamar kost ku, karena tempat kost itu memang termasuk bebas. Mister Yo masih penasaran dengan aku, dan selalu membangun keintiman dengan aku, namun aku tidak tertarik sama sekali berintim-intim dengannya.
"Dis.., saya merasa kehilangan kamu, berilah saya waktu dan kesempatan dis." Pintanya saat itu
"Kehilangan kenapa? Kan saya bukan siapa-siapa mister Yo? Saya adalah orang yang menjadi korban kebuasan mister Yo, terus mau apa lagi?" Dengan ketus aku katakan semua itu
"Kamu kan pernah jadi sekretaris saya dis, dan cukup lama.., wajar dong saya merasa kehilangan kamu." Ucapnya