Tidak puas hanya ngobrol di telepon dengan Gadis, akhirnya pulang shooting Prastowo mengunjungi Gadis di tempat kost nya. Dengan senang hati Gadis bisa menerima Prastowo di tempat kost, karena tidak ada yang membicarakan pertemuan mereka.
"Akhirnya.., aku bisa ketemu kamu disini Dis, tadi aku buru-buru pulang begitu selesai shooting." Ujar Prastowo
"Inilah istana aku mas.., aku senang kamu mau main kesini." Aku bilang sama Prastowo
"Tadi begitu kamu di panggil ke kantor, situasi di lokasi pada tegang, takut shooting di break in."
"Masak sih mas? Sampe segitunya, padahal aku di panggil dalam urusan yang lain sih."
"Emang kamu sampai di panggil ada apa? Kamu punya masalah dengan kantor?" Tanya Prastowo
"Tadinya aku mikir gitu juga mas, aku sampai deg-degan gitu lho.., eh ternyata malah dapat kabar baik."
Prastowo merasa tidak nyaman ngobrol di kamar Gadis, dia menyela pembicaraan Gadis,
"Sorry Dis.., emang gak apa-apa kita ngobrol di kamar kamu ini?"
"Ya gak apa-apa lah, disini mah bebas mas, yang punya kost gak pernah melarang aku terima tamu kok."
"Oh ya? Terus.., kamu di panggil ke kantor dia kasih job baru ya?" Prastowo penasaran
Akhirnya aku ceritakan pada Prastowo, semua peristiwa dalam pertemuanku dengan produser. Aku juga bilang sama dia, bahwa akting aku sama dia sangat di apresiasi produser. Aku minta sama Prastowo, agar tetap menjaga reputasi di lapangan. Dia sangat antusias dengan cerita aku.
Aku juga bilang pada Prastowo, kalau aku dijanjikan peran yang lebih bagus oleh produser. Di luar dugaannya kalau pada akhirnya, artis yang menggampar aku di skorsing oleh produser. Sebetulnya aku sendiri tidak ingin sampai itu terjadi, tapi itu merupakan kebijakan perusahaan.
"Kamu gak perlu merasa bersalah Dis, kalau perusahaan mengambil kebijakan itu, karena itu di luar kapasitas kamu." Jelas Prastowo
"Tapi mas.., tetap saja mereka menduga aku yang kasih tahu produser."
"Biar saja mereka menduga seperti itu, kan pada kenyataannya tidak begitu.., kamu Sudan cukup bijak kok dalam masalah ini."
Ucapan Prastowo itu sangat membuat hatiku lega, dia bukan sedang membela aku, tapi dia mengatakan sesuatu yang memang benar.
"Aku itu kadang-kadang terlalu bawa perasaan mas.."