Gadis Bukan Perawan

Aji Najiullah Thaib
Chapter #10

Menolak Cinta Prastowo

Sampai di Dine Club aku dan Prastowo langsung mencari meja yang paling dekat ke pinggir pantai. Suasana malam itu sangat romantis, kedatanganku dengan Prastowo menjadi pusat perhatian. 

Baru saja kami duduk, tiga penyanyi Trio Batak membawakan lagu "Love is Many Splendour Things" yang sangat sahdu. Suasana malam itu bertambah romantis, aku dan Prastowo sangat menikmati suasana malam itu. Selesai satu lagu, Trio Batak itu langsung meninggalkan meja kami.

Ternyata mereka Memang ditugaskan untuk menyambut setiap tamu yang baru datang. Trio Batak itu menjadi Ikon di Dine club, dan menjadi daya tarik bagi pengunjung, karena suara mereka Memang bagus.

"Kamu bisa aja memilih tempat ini mas, aku sangat senang dan terhibur, kayaknya ini akan jadi tempat favorit kita deh." Ucapku spontan

"Syukurlah kalau kamu senang Dis, berarti aku berhasil menghibur kamu." Ucap Prastowo

"Kenapa kamu berpikir aku butuh hiburan mas? Wajah aku kusut ya?" Tanyaku

"Enggak sih Dis.., aku cuma mikir, beberapa hari ini kamu banyak dihadapi persoalan aja." 

Ucapan Prastowo itu adalah ungkapan perhatiannya terhadapku, mungkin itu tanpa dia sadari. Tapi bagi aku itu sesuatu yang luar biasa dari seorang Prastowo, diam-diam dia selalu memperhatikan aku.

"Aku berterima kasih sama kamu mas.., karena sudah memperhatikan aku." Ucapku

"Kan kamu juga melakukan hal yang sama terhadap aku Dis, makanya aku gak lupa dengan kebaikan kamu."

Di meja sudah tersedia dua buah kelapa muda, sebagai welcome drink, aku pun menyeruput kelapa muda yang ada dihadapanku.

"Unik juga pelayan disini ya, aku suka banget mas..," ucapku

"Kamu sudah mau pesan makanan Dis? Aku sudah mulai lapar soalnya." Prastowo menawarkan aku

"Aku pesan bawal bakar sama keredok aja mas.., ada gak?" Pesanku

"Wah disini pesanan kamu itu jadi menu andalan Dis, ternyata selera kita sama Dis, aku juga pesan itu." Ucap Prastowo

Prastowo memanggil pelayan, dan memesan makanan sesuai yang kami inginkan. Setelah memesan makanan, Prastowo mulai membuka pembicaraan yang agak serius. Dia nembak aku, tapi aku belum bisa kasih jawaban,

"Dis.., kamu pasti mengerti kenapa aku mengajak kamu dinner di tempat yang romantis seperti ini." Ucap Prastowo

Aku tidak langsung jawab ucapan Prastowo, aku pura-pura tidak tahu apa tujuan dia mengajak aku makan malam, dalam suasana yang romantis.

"Aku gak tahu justeru mas.., emang kamu ada rencana apa mas?" Tanyaku pura-pura tidak tahu

"Dis.., aku mau mengungkapkan perasaan aku sama kamu." Ucapnya sambil meraih kedua tangan aku yang ada di atas meja.

Lihat selengkapnya