Gadis INFP

Duroh
Chapter #5

Untuk Apa Aku di Dunia Ini?

Aku tidak pernah tahu rasa takut bisa sejelas ini. Tidak samar, tidak abstrak, tapi hadir sebagai getaran di tangan, sesak di dada, dan suara-suara kecil di kepala yang terus bertanya:

“Kalau kau melawan… siapa yang akan mati duluan?”

Berkas itu bukan sekadar kertas. Ia adalah tembakan peluru untuk negeri ini.

Dan aku yang melihatnya, bukan lagi hanya saksi aku adalah ancaman.

Ancaman bagi sistem yang telah lama dibangun oleh para pemangsa kekuasaan.

Sistem yang mengendalikan kejaksaan, kepolisian, kehakiman, dan seluruh aparatur pemerintahan layaknya boneka kayu.

Aku tahu jika kubawa berkas itu, aku akan dikejar. Bukan hanya aku tapi ayah dan ibuku, bahkan mungkin tetangga sebelah yang tak tahu apa-apa.

Aku juga tahu, jika kubiarkan saja, aku akan hidup selamanya dalam penjara rasa bersalah.

Hidup seperti bayangan, mengendap di bawah cahaya, takut menyentuh kebenaran yang kutemukan sendiri.

Aku menggigil. 

Tanganku bergetar saat menutup map cokelat itu dan mengembalikannya ke tempat semula.

Langkah pulangku berat.

Bukan karena jarak tapi karena beban.

Hari yang selama ini kuimpi, hari ketika kebenaran muncul dari persembunyiannya, ternyata menjadi hari yang paling menegangkan dalam hidupku.

Lihat selengkapnya