Blurb
Kisah Pembangun Jiwa.
Sepenggal kisah gadis yang tengah menggenggam cita-cita sebagai penghafal Alquran. Di kolong sampah, dia melihat langit. Mempertanyakan banyak hal, termasuk takdir yang dialaminya ketika tujuh belas tahun usianya.
Lantas, dia berkata, "Aku ingin menjadi ia yang dengan terangnya dapat membuat orang tersenyum bahagia. Bapak, Ibu, kupersembahkan hafalan Alquran untukmu di surga nanti."
Tapi, mimpi itu tak ubahnya seperti anai-anai. Karena, salah seorang teman telah membohonginya. Maka, hiduplah dia di kolong sampah itu. Bekerja di gurun panas pada malam-malam yang menakutkan.
"Tapi, pernahkah kalian mendengar kisah Bilal bin Rabbah yang dipaksa menyanyi untuk merayakan pesta tuannya? Maka, aku pun sama."
Sebuah perumpamaan bahwa sebetulnya dia hanyalah gadis baik-baik yang tidak pernah mengharapkan takdir seperti itu. Tapi, dia harus menjalaninya dengan segenap iman yang ada di hatinya.
***
"Apa salahnya jika aku menjadi penghafal?"
Yang ditatapnya hanya berdiam. Membenarkan posisi peci.
"Apa karena kamu pernah melihatku keluar dari klub malam?"
"Seharusnya yang kutatap bukan langit, tapi tanah. Tempat kamu berada," katanya.
Siapakah Fizah yang sebenarnya? Apakah dia hanya gadis biasa yang terseret arus gelombang yang menggelapkan sisi terang kehidupannya?