*POV Ratna
"Di mana Papa dan Mama dimakamkan?"
"Mereka dimakamkan di sini. Nanti Ibu antarkan kalau pengen ke sana. Sekarang istirahat dulu. Ibu ambilkan makanan, ya?"
"Tidak usah, Bu. Kami masih kenyang," sergah Fizah.
"Tidak apa-apa, Mbak."
"Bu, bener. Nanti saja," kataku.
"Ya sudah. Ibu ambilkan minuman dulu." Bangkit.
"Bapak beli gorengan, gih!"
Pak Abad ikut menyisih. Anak laki-lakinya yang masih bersama kami sangat canggung. Pun memilih membiarkan kami berdua saja.
"Kita harus cepat-cepat pergi dari sini, Zah."
"Apa kamu nggak ingin tahu dulu info soal orang tuamu dulu?"
"Semakin lama kita di sini, mereka akan penasaran dengan kita. Apa kamu bisa menjawab pas ditanya di mana kita bertemu? Tidak, kan?"
"Tapi, kamu jadi, kan, ziarah ke makam orang tuamu?"
"Jadi. Kita minta arah-arah jalannya saja. Tidak usah ditemani. Aku khawatir mereka tahu siapa kita, Zah. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku takut."