Gadis Kolong Sampah

Kuni 'Umdatun Nasikah
Chapter #30

Anak Kedua

*POV Fakharuddin Ahyar Al-Ameen


Juli.

Hari ini aku tidak mendapatkan jadwal mengaji bersama para santri. Begitu aku turun dari tangga masjid, aku memperhatikan wajah ummi dilanda cemas. Apalagi yang sedang ummi cemaskan? Apa mungkin perihal penolakanku dijodohkan? Aku berusaha mendekati beliau.

"Assalamu'alaikum, Ummi?"

Ummi menoleh. Menjawab lirih sekali salamku.

Aku memeluknya dari belakang.

"Apa Ummi marah Fakhar menolak permintaan Ummi kemarin?"

"Kerono awakmu ngelengne iku ke Ummi, Ummi jadi kepikiran."

Terjemah: (Karena kamu mengingatkan itu ke Ummi, Ummi jadi kepikiran)

"Tapi, kalau Fakhar lihat, sepertinya ada yang lain, kan, Mi? Ummi ngaku saja." Kupeluk ummi seperti seorang kekasih.

"Ummi jektas matur nang Mbak supoyo mrene. Ummi minta baik-baik awakmu perhatekno sing tenanan, tingkahnya juga. Awakmu anak siji-sijine Ummi."

Terjemah: (Ummi barusan bilang ke Mbak siapa ke sini. Ummi minta baik-baik kamu perhatikan baik-baik, tingkahnya juga. Kamu anak satu-satunya Ummi)

"Fakhar masih muda, Mi. Dua puluh tiga tahun."

"Perhatekno Ummi. Ummi kepengen banget duwe anak mantu wedok, Fakhar."

Terjemah: (Perhatikan Ummi. Ummi ingin sekali punya anak menantu perempuan, Fakhar)

"Ummi manja, ya." Kuledeki ummi.

"Ummi mung kepikiran dengan Adimu. Upamane Adimu iso kumpul neng kene, Ummi yo kepengen awakmu lan Adimu age-age nikah."

Lihat selengkapnya