Gadis Kolong Sampah

Kuni 'Umdatun Nasikah
Chapter #80

Damai

*POV Ratna

Sama seperti Fizah. Aku pun terkaget-kaget melihat Yazeed sudah ada di tempat yang mungkin ini dinamakan pesantren atau hanya asrama. Dia membicarakan sesuatu dengan pria bertubuh tinggi dan tak begitu berisi. Tapi, juga tidak kurus. Dia memakai sarung. Sekali lagi aku membandingkan pakaian Yazeed dan pria bersarung itu. Bagai langit dan bumi. Tapi, Yazeed telah mengenakan kaus ketat warna hijau army dengan tetap celana yang sama seperti yang kujumpai tadi.

Aku mengedarkan pandangan. Di luar pagar tempat ini, ada mobil jeep lawas terparkir. Lalu, ada seorang laki-laki lumayan tua, bersarung dengan atasan kemeja lengan batik yang warnanya sudah lumayan pudar sedang menyandarkan tubuhnya di badan mobil. Asik menyalakan ujung rokok. Lalu, memainkan asapnya. Ketika Yazeed dan pria tinggi bersarung mendekatiku dan Fizah, dia memanggil pria di mobil dengan panggilan kang. Lantas, pria itu tergesa-gesa mendekati kami.

"Apa, Gus?"

"Kenapa Yazeed dipanggil gus? Memang itu sebutan apa? Panggilannya sama dengan pria tinggi bersarung? Mereka bersaudara ataukah dari kasta yang sama? Atau, pria bersarung itu bernama Agus?" batinku.

Aku menyisih di belakang Fizah. Tempat ini sangatlah ramai. Sedikit kuputarkan kepalaku, menyapu pemandangan di belakang, banyak sekali pria yang memakai sarung. Bahkan, tidak ada yang bercelana. Tapi, aku tidak menemukan wanita. Hanya dua orang yang kulihat keluar dari rumah sederhana.

"Gus, aku bawa mereka berdua sebentar. Nanti aku kembalikan mereka," kata Yazeed.

"Oke. Jaga mereka."

Aku dan Fizah menahan langkah. Keraguan kami dijawab oleh Yazeed sendiri.

"Ingat percakapan kita di warung tadi? Aku akan menunjukkan sesuatu."

Aku penasaran pondokan seperti apa yang Yazeed maksudkan. Aku sedikit mendorong Fizah supaya menggerakkan kaki.

"Bawakan tasnya!" perintah Yazeed kepada pria yang dipanggil kang.

Fizah masih enggan.

"Kalian ngobrol aja dulu di gazebo," ucap pria tinggi bersarung. Dia pun menyisih dari kami.

Aku dan Fizah mengekori langkah Yazeed menuju gazebo. Dia menyuruh kami duduk.

"Kaget aku ada di sini?"

Fizah menanggapi, "Kamu mengikuti kami?"

"Ya. Aku khawatir kalian akan dirusuhi Pak Su dan Hakim."

Lihat selengkapnya