Gadis Merah

Andam Aulia
Chapter #11

Informasi dari Pihak Tak Terduga


“Eh bentar,” kata Juna kemudian. Semua orang langsung memandangnya.

“Emang kalian tahu si cowok ini siapa? Dia ada di mana sekarang? Gimana kita bisa kontak dia?” tanyanya dengan polos.

Petra langsung melongo. Beberapa saat kemudian dia menggaruk-garuk kepalanya.

“Lho? Iya sih ya. Kok kita nggak kepikiran sih.” Lalu dia tertawa garing sendiri.

“Dih kenapa bisa sampe lupa!” Zevania langsung kelihatan jengkel. Sekarang dia merasa mereka kembali ke saat sebelumnya di mana tidak ada perkembangan apa pun dalam cerita yang sedang mereka selidiki.

“Yah sama aja kita ketemu jalan buntu dong!” seru Wendra kesal. Dia menendang kaki meja dengan jengkel, lupa kalau saat itu dia hanya mengenakan sandal jepit. Beberapa saat kemudian dia menjerit sambil memaki ketika jempolnya langsung benjol.

“Tuh kan kita sampe lupa sesuatu yang sepenting itu,” keluh Juna frustasi. Dia memegang kepalanya dengan kedua tangan.

“AHA!” Windy dan Kiran tiba-tiba berteriak. Mereka langsung ingat informasi yang didapat kemarin.

“Kenapa?” tanya Petra, langsung kaget.

Kiran memandang teman-temannya.

“Aku sama Windy tahu kok siapa cowok yang bertemu sama hantu si Gadis Merah. Kita tahu namanya. Iya nggak Win?” katanya lalu memandang Windy. Wajahnya terlihat puas saat gantian memandang semua orang.

“Iya! Astaga hampir aja lupa mau cerita ke kalian!” seru Windy. Dia langsung puas juga melihat ekspresi kaget teman-temannya.

“Hah?” tanya Petra kaget.

“Serius Kir? Serius Win?” tanya Zevania, dia memandang keduanya bergantian.

“Heeh,” kata Windy segera. Dia tersenyum lebar.

“Kita juga punya banyak info lainnya,” katanya dengan nada menggoda. Teman-temannya jelas langsung terpancing.

“Terus? Siapa namanya emang?” tanya Wendra, langsung fokus lagi. Dia menatap Windy lekat-lekat. Tapi Kiran lah yang kemudian menjawab.

“Namanya Agustinus Yudha. Dia pacar si Gadis Merah itu dulu,” katanya sambil menjentikkan jari.

“Oh iya dan nama si Gadis Merah itu Miranda, guys. Miranda Saraswati,” kata Windy tiba-tiba.

“Ap ... apa?” Petra terbata saking kagetnya. Dia menatap Kiran dan Windy bergantian, tanpa berkedip.

“Miranda ... Saraswati? Sama Agustinus Yudha?” Wajah Juna langsung pucat.

“Serius? Itu namanya?” tambahnya, suaranya terdengar pelan dan bergetar, jelas khawatir kalau mengucapkan nama itu keras-keras, hantu si gadis akan langsung muncul persis di depan mukanya.

“Miranda sama Agustinus?” Wendra mengulang tak percaya.

Kiran mengangguk.

“Iya. Kenapa sih kalian malah takut gitu? Bukannya seneng karena akhirnya tahu?” tanyanya heran.

Lihat selengkapnya