Gadis Neraka [Manusia] Laki-laki Malaikat

AniAliRes
Chapter #6

GEHENNA : KECANTIKAN SEMPURNA PEREMPUAN

"Mengapa harus saya?" Kak Skia menyilangkan tangannya.

"Karena Kakak adalah Kakaknya Lurra."

"Hm, memangnya untuk apa?"

"Saya akan berperang. Musuh saya adalah seorang perempuan yang cantik. Jika saya kalah, maka saya akan menjadi bawahannya." jawab Gehenna dengan penuh keyakinan.

"Itu sangat gawat! Lurra, seperti apa musuhnya?!"

Aku lagi-lagi terkejut karena Kak Skia menanggapinya dengan sungguh-sungguh. Aku mengeluarkan ponsel dan membuka akun sosial media si Laderra.

"Jadi dia musuhmu...," Kak Skia melihat Gehenna dengan teliti, "Tenang saja, kamu pasti akan menang. Aku berani bertaruh untuk itu!"

'Aku merasa sangat pusing.'


Bau rambut yang terbakar tercium. Saat ini Skia sedang mencatok rambut Gehenna, hanya merapikan lalu menyisirnya dengan baik.

"Apa kamu menyukai Lurra?" goda Skia.

"Saya tidak menyukainya. Dia hanya manusia yang menarik."

"Apa yang dimaksud bahwa Lurra berbeda?" batin Skia

Awalnya Skia bingung dengan cara berbicara Gehenna, tetapi kata Lurra, dia berasal dari luar negeri. Skia hanya iya saja walaupun merasa aneh.

"Seperti apa standar kecantikan manusia?"

Skia menjadi bingung karena tiba-tiba Gehenna menanyakan hal itu.

"Apakah dia sangat percaya diri tentang dirinya sebelumnya sampai dia menanyakan hal seperti ini?" batin Skia, "Standar perempuan cantik yaitu berbadan langsing, berkulit putih, mempunyai gigi putih dan rapi, bulu mata yang lentik, bibir tipis dan mungil. Mungkin lebih baik lagi jika dia pandai berbicara, menjaga sikap, dan mempunyai bakat."

"Apakah kecerdasan tidak termasuk?"

Skia tersenyum kecil, "Otak adalah yang paling belakang di dunia ini. Yang pertama adalah uang, kedua penampilan diri, dan yang ketiga adalah bakat. Banyak orang di dunia ini yang memiliki ketiganya namun tidak memakai otaknya dengan benar."

"Manusia sangat bodoh."

"Iya, kita adalah orang bodoh. Semakin berkembangnya zaman, semakin sedikit orang cerdas. Mereka bagaikan kaum minoritas sekarang."

"Apakah saya sudah cantik? Lurra mengatakan kepada saya jika saya elegan, dan bukan cantik."

"Perempuan yang elegan sangat bagus. Cantik hanya untuk penampilan, sedangkan elegan juga karena sikapnya. Jadilah perempuan yang cantik hati, bukan hanya cantik penampilan saja."

"Kecantikan seperti apa yang akan Kakak lakukan kepada saya?" tanya Gehenna yang selalu menggunakan nada datar dan wajah tanpa ekspresi.

"Kecantikan yang sederhana namun indah."


Keesokan harinya, aku sangat terkejut ketika Gehenna berpenampilan berbeda ketika membuka pintu. Sebenarnya dari pulang sekolah Gehenna bersama Kak Skia, sampai aku tidur pun dia masih sibuk.

Dandanan Gehenna terlihat alami tetapi masih mempesona. Rambutnya sekarang dikuncir kuda. Aku yang biasanya melihat Gehenna dalam tampilan biasa saja menjadi tercengang karena merasa aneh.

"Apakah aku cantik?"

"Gehenna menjadi lebih berwarna." ucap Angelus.

"Kamu an-cantik." aku hampir saja mengatakan dia aneh. Jika aku benar-benar mengatakannya, apa yang akan terjadi? Mungkin akan terjadi keburukan kepadaku.

Di sepanjang jalan rambut Gehenna berkibar dengan indah. Rambutnya sangat wangi, tetapi bukan bau yang menyengat. Ini membuat siapa saja merasa nyaman di dekatnya.

"Itu itu Gehenna!"

"Gehenna terlihat berbeda."

"Dia lebih terlihat ada sekarang. Biasanya keberadaannya tidak terlalu terlihat karena jarang berbicara."

"Iya, Gehenna sekarang tampak lebih manusia dan hidup."

Semua orang di sekolah mulai membicarakan Gehenna. Menjadi orang yang terkenal seperti Gehenna dan Angelus, aku tidak menginginkannya. Beruntungnya aku terlahir dengan memiliki wajah yang biasa saja.

"Wah Gehenna, apakah kamu berdandan?" ucap Laderra.

Gehenna dan Laderra saling menatap dalam waktu yang cukup lama. Aku mulai khawatir ketika Gehenna tetap diam.

"Iya, saya berdandan agar semua orang tahu bahwa saya luar biasa." balas Gehenna dengan mulut yang membentuk senyuman.

Pikiranku tiba-tiba menjadi kosong. Orang-orang juga sampai membuka mulutnya karena terkejut, Angelus sendiri merasa senang karena Gehenna tersenyum tanpa ada rencana gila yang akan dia lakukan.

Laderra tertawa kecil, "Kamu terlihat lebih cantik."

"Saya memang perempuan yang sempurna. Saya cantik, mempunyai bakat, memiliki banyak uang, dan saya juga cerdas."

"Iya, kamu benar." Laderra tersenyum kecil lalu pergi dari sini beserta kelompoknya.

"Kamu hebat Gehenna!"

Lihat selengkapnya