Gadis Pramugari

Falcon Publishing
Chapter #2

2

“Bersiap untuk take off1.Flight Attendant, Take Off Position!"

Suara Captain Gilang yang memberikan command2 kepada crew-nya terdengar di seantero pesawat.

Gadis dan awak kabin seniornya, Mbak Jessica, bersiap melakukan One Minute Silent Review3. Di fase ini pramugari wajib mengingat kembali secara singkat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan evakuasi penumpang dan keadaan darurat yang mungkin terjadi pada saat critical phase4.

Ketika "Lampu tanda kenakan sabuk pengaman" dimatikan, Mbak Jessica selaku Awak kabin senior di penerbangan ini segera memberikan announcement5 kepada penumpang untuk tetap menggunakan sabuk pengaman demi keselamatan mereka.

Gadis bangkit dan berjalan menuju kabin pesawat untuk mulai membagikan makanan kepada penumpangnya, ketika itu tangan jail penumpang mencolek bokongnya seraya memanggilnya: “Mbak....,”

Gadis terkejut dan menoleh kepada penumpang itu, menatapnya marah.

“Nama saya Gadis, Pak!” Jari telunjuknya ia arahkan ke name plate yang tersemat di seragamnya.

Penumpang itu diam, terkejut Gadis berani menegurnya langsung.

“Kalau Bapak ingin memanggil saya, panggil nama saya... GADIS atau Bapak dapat menekan tombol yang berada di atas kepala Bapak, jangan mencolek-colek saya seperti ini, Pak.” Tambahnya lagi.

Penumpang itu merasa malu karena suara yang sengaja dikeraskan membuat penumpang lain menoleh kepadanya. Mereka melihat dengan rasa ingin tahu dan berkasak-kusuk membicarakan kejadian memalukan itu.

“Eh iya maaf, Mbak, maafkan saya.” Penumpang itu merasa salah tingkah dan menunduk malu.

“Bagus kalau Bapak sudah mengerti dan mohon tidak Bapak ulangi lagi,” kata Gadis memperingatkandan ia kembali melanjutkan tugasnya, meninggalkan penumpang yang merasa jera.

“Kenapa wajahmu ditekuk begitu, Dis?” Mbak Jessica baru saja kembali dari flight deck, ia melihat Gadis sedang menyandar di partisi galley. Wajahnya tampak kesal dan berulang kali menghela napas panjang.

“Bete banget aku, Mbak, ada bapak-bapak genit colek bokong aku waktu serving makanan tadi.”

“Wah, kurang ajar dia!” Mbak Jessica berkacak pinggang, “Eh terus lo apain dia?” tanyanya dengan nada kesal.

“Nah itu, Mbak, Gadis cuma bisa marahin dia di depan penumpang lain. Sebenarnya Gadis maluribut-ribut di kabin gara-gara kelakuan dia yang genit.”

“Ih harusnya gue yang tadi digituin. Bisa langsung gue sikat di tempat.” Wajah Mbak Jessica tampak geram. Matanya berkilat marah, bibirnya tampak meruncing, tanda kemarahannya semakin memuncak, “Sexual harrasement tuh namanya, Dis. Dipikir beli tiket pesawat, gratis colek-colek mugari gitu!”ujarnya marah sambil menunjuk-nunjuk udara kosong.

Mbak Jessica sangat mencintai profesinya, sehingga ia sangat marah jika ada orang yang memandang jelek pramugari apalagi sampai terjadi tindakan melecehkan.

“Terus waktu lo marah sama dia. Tuh bandot balik ngelawan nggak?” tanya Mbak Jessica kesal.

Lihat selengkapnya