Motor vespa matic melaju pelan di jalanan kota Jakarta dengan Cristian mengendarainya hingga motor itu akhirnya berhenti saat akan memasuki sebuah jalan di komplek perumahan elit karena ada sebuah portal yang tertutup dengan pos satpam yang menjaganya. Cristian memang tahu kalau Adeliana Risa adalah anak orang kaya hingga dirinya merasa cukup cemas karena hari ini dia janji akan mampir kerumahnya.
Sementara salah seorang satpam keluar dari dalam pos dan memperhatikan penampilan Cristian dari atas kebawah karena Cristian tampak seperti kurir paket atau semacamnya tapi tentu saja satpam itu tidak melihat seragam kurir juga paket barang di sana.
"Hei nak mau kemana kamu, ini bukan jalan umum jadi kalau gak ada keperluan putar balik sana." Usir si satpam.
"Maaf pak tapi saya ingin mengunjungi rumah kediaman keluarga bapak Wahyu Kusuma di komplek ini." Jawab Cristian tanpa ragu.
"Bapak Kusuma pemilik perusahaan Kusuma Jaya, kamu kenal sama dia?" Tanya kembali satpam dengan nada penuh keraguan.
"Bukan begitu, saya mau kesana karena ada janji bertemu dengan putrinya bapak Wahyu hari ini di rumahnya, jadi tolong ijinkan saya lewat." Pinta Cristian kepada satpam.
Satpam itu terlihat masih sangat meragukan pria di depannya yang mengaku mengenal putri dari seorang konglomerat, karena pemuda itu tampak terlihat bukan orang kaya apalagi dia datang sambil mengendarai vespa bututnya ke komplek perumahan elit. Memang tidak sembarangan orang dapat keluar masuk komplek perumahan itu demi menjaga keamanan penghuni komplek bahkan seorang kurirpun juga harus di periksa dengan ketat bersama barang kirimannya sebelum di ijinkan masuk.
"Kalau begitu nama kamu siapa biar saya hubungi rumah bapak Kusuma terlebih dahulu untuk memastikannya." Kata satpam itu.
"Nama saya Cristian."
Satpam itupun kembali masuk ke dalam pos dan terlihat sedang menghubungi seseorang lewat telepon.
Sementara di kediaman bapak Wahyu Kusuma, Suara telepon rumah berbunyi dan salah seorang pelayan mengangkat telepon itu yang ternyata dari satpam depan komplek hingga pelayan itu segera bergegas mendatangi Adeliana Risa nona mudanya yang masih di kamar sedang ngemil sambil menunggu kedatangan Cristian kekasihnya.
"Non, nona Adelia?" Panggil pelayan itu.
"Ada apa bi?"
"Ini non ada telepon dari satpam depan komplek, katanya ada orang yang mau ketemu sama non Adelia." Jawab bibi yang seorang pelayan pribadinya Adeliana Risa.
"Apakah Cristian sudah datang, kalau gitu aku mau siap-siap dulu?" Kata Risa.
Risa langsung meletakan cemilannya kemudian berdiri menuju lemari pakaiannya untuk bersiap-siap menemui Cristian, sementara bibi pelayan di sana berbicara kembali kepada satpam lewat telepon.
"Benar Non Adeliana ada janji sama orang yang namanya Cristian jadi biarkan dia lewat."
Di depan komplek Cristian masih menunggu hingga tak lama kemudian pintu portal di depannya terlihat terbuka secara otomatis dan satpam di sana langsung berbicara pada Cristian.
"Dek Cristian kamu boleh lewat sekarang." Kata si satpam setelah menghubungi seseorang.
Vespa Cristianpun di nyalakan lagi dan dirinya segera melaju memasuki komplek itu dan deretan rumah mewah langsung terlihat berjejer rapi di dalam lingkungan komplek sementara Cristian masih mengendarai vespa bututnya sambil mencari nomor alamat rumah pacarnya.
"Nomor 21, waduh rumah Risa gede banget, jadi makin degdegan inih?" Ucap Cristian setelah menghentikan motornya tepat di depan pintu pagar rumah Risa.
Cristian sedikit ragu tapi dia tetap turun dari motor dan mendekat menekan bell sambil sedikit mengintip ke halaman luas di balik pagar di mana beberapa mobil mewah terpakir di sana.
"Kamu siapa?" Tanya seorang pria paruh baya yang muncul tiba-tiba di balik pagar hingga sedikit mengejutkan Cristian.
"Eh maaf om nama saya Cristian saya kemari karena ada janji sama Risa." Jawab Cristian.
"Kamu temen kuliahnya non Risa?" Tanya kembali pria itu.