GADIS YANG JATUH CINTA PADAKU TERNYATA ADALAH SEORANG PUTRI

-
Chapter #6

Bab 6 - Kencan pertama (bagian 2)

Masuk ke dalam restoran, bukan pelayan yang menyambut kami tapi resepsionis di meja depan.

Seorang wanita cantik mengenakan setelan jas dan rok membalut pinggul serta stocking jala di kaki nya menyambut kami dengan senyuman.

"Halo, kalian berdua. Ingin memesan kamar?"

Dia terlihat sangat seksi, penampilan nya tidak sesuai dengan karyawan sebuah restoran.

Maksudku, wanita itu terus mengedipkan matanya padaku dengan nakal.

Sebelum aku bisa menjawab pertanyaan nya, Rui menarikku ke belakang dan berdiri di depan ku.

"Kami hanya ingin makan. Tolong panggilkan pelayan segera, kami akan menunggu di meja!"

Rui berkata dengan dingin dan menarikku ke meja paling sudut dekat jendela.

Wanita itu dintinggalkan dengan malu.

"Tentu. Maafkan ketidaksopanan saya."

Mengatakan itu, dia membungkuk kepada kami dan kembali ke meja resepsionis nya.

Aku melihat dia mengangkat telpon ekstensi dan mengatakan sesuatu.


Baiklah, bukan waktuku untuk mengkhawatirkan dia.

Setelah manarikku ke meja.

Rui duduk di sebelah ku dan terus memegang lenganku. 

Menempel padaku.

"Rui"

"Ada apa, Yuu?"

"Bisakah... kamu bergeser sedikit. Maksudku, tidakkah kamu merasa terlalu dekat?"

Aku bertanya dengan takut-takut.

"Hmm... tidak juga. Yuu, bukankah kamu yang terlebih dahulu memegang tanganku?~"

"Ya... tapi itu hanya memegang tangan kamu tahu. tapi"

Rui, d-dada mu menempel di lengan ku.

"Yuu, apakah itu hanya memegang tangan atau bukan. Tetap saja kamu yang memulai melakukan kontak fisik dengan ku. Kamu tidak bisa menyalahkan ku jika memicu aku untuk melakukan sesuatu yang lebih"

"Sesuatu yang lebih? Rui, apa maksudmu dengan itu?"

"Apa saja! Yang jelas, karena kamu sudah memicu saklar di kepalaku, kamu tidak bisa menolak jika aku melakukan apapun padamu~ Fufufu~"


Tidak.

Rui, apa maksudmu?

Itu membuatku sedikit takut.

"Tidak, kamu tahu. Jangan terlalu berlebihan, aku mungkin akan marah"

Aku mencoba untuk mengancam dia.

"fufu, aku tidak takut padamu Yuu~"

Mendengar ancaman kosong ku Rui malah terkikik.

"Yuu~ Yuu~ Yuu~"

"Yuu ku, milikku! Yuu kamu adalah milikku! Kamu tidak boleh melihat orang lain"

"Tidak boleh memikirkan orang lain!"

"Chuu~ Chuu~"

"H-hei! Rui jangan lakukan ini! Banyak orang yang melihat!"


Tiba-tiba Rui mendekati wajahku dan mencium aku terus menerus.

Aku mencoba menghindar, tapi dia terus mencium.

Apapun yang dia dapatkan.

"Hei, tanganku. Jangan mencium nya. Itu kotor tahu!"

"Tidak! Tidak ada satu pun bagian tubuh mu yang kotor,Yuu. Ini menyenangkan~"

"Tidak mungkin itu tidak kotor. Aku sudah menyentuh kursi bus dan yang lainyya. Hei! Jangan menjilat nya!"

Rui tidak mendengarkan perkataan ku, dan malah bertindak semakin parah.

"Hei Rui! Orang-orang akan memperhatikan kita!"

"Tidak! Pertama, Yuu kamu harus melihat sekeliling. Tidak ada satu orang pun di restoran ini"


Omong-omong, Rui benar.

Aku tidak melihat satu pelanggan pun di sini.

Ada apa dengan restoran ini?

Mungkinkah, ini adalah tempat berbahaya?

Atau tempat tersembunyi dan semacamnya?

Lagipula, bahkan jika ini masih pagi.

Tidak ada satupun pelanggan, dan hanya ada kami berdua di sini sungguh mencengangkan.


"Rui, bukankah menurutmu ini aneh? Kenapa tidak ada satu pun orang yang makan di sini"

"Sebenarnya, ini tidak. Sebaliknya kitalah yang aneh karena makan di sini"

"Hah? Rui, apa maksudmu?"

Bagaimana.

Makan di sebuah restoran adalah hal aneh?

Ketika aku di penuhi keraguan.

Pintu lift terbuka dan seorang wanita dengan pakaian pelayan hitam putih sangat pendek keluar dari lift.

Maksudku itu benar-benar pendek, pantat nya hampir terlihat.

Belum lagi dia juga mengenakan jala di kaki nya.

Lihat selengkapnya