GADIS YANG JATUH CINTA PADAKU TERNYATA ADALAH SEORANG PUTRI

-
Chapter #7

Bab 7 - Kencan pertama (bagian 3)

Aku berjalan menuju resepsionis di meja depan.

Bersama dengan pelayan palsu di belakang ku.

Maksudku, Yuu mungkin tidak menyadarinya saat ini, tapi kami sekarang sedang berada di hotel cinta.

Tentu saja, pakaian pelayan yang dipakai wanita di belakang ku juga palsu.

Aku yakin itu adalah sebuah permainan kostum atau semacamnya, yah... aku tidak tahu apakah dia melayani pelanggan nya atau tidak.

Tapi, jelas sekali itu pasti bukan pakaian serius.

Lagipula tidak ada pelayan serius yang mengenakan pakaian pelayan dengan stoking jala di bawah nya.

Ini adalah ciri khas Hotel Odaiba setahuku.


'Hei! Apa yang kamu lakukan sebelum datang kepada kami? Maksudku di atas"

Aku bertanya padanya wanita yang mengikuti ku.

"Aku sedang bertugas!"

Dia sepertinya menjawab dengan wajah cemberut.

Nada nya sangat datar, tapi yah siapa peduli.

"Oh, kamu bertugas untuk menghibur pelanggan mu?"

"!... jangan mengatakan sesuatu sembarangan! Aku adalah seorang pelayan yang serius"

"Hmm... pelayan yang serius tidak akan bekerja di Hotel Cinta! Lagipula, kalian tidak dipaksa untuk bekerja disini, bukan? Itu artinya kamu sudah tahu sebelumnya tempat apa ini sebelum melamar! Jadi jangan bertingkah polos, menurutku"

Aku berbicara dengan sinis.

"Aku-"

Lagipula aku tidak peduli dengan alasan dia bekerja disini.

Aku mengatakan itu karena aku tidak suka dengan sikap nya terhadap Yuu.

Aku sengaja menghina nya. Kalau begitu rasakan, bukankah kamu disini bekerja untuk orang lain. Terlebih apapun jenis hotel nya, itu tetap industri jasa. Dengan sikap semacam itu, aku tidak mengerti bagaimana manajer mereka bisa memperkerjakan dia.

Tapi aku tidak tahu jika itu adalah sebuah hobi dari beberapa pelanggan yang suka melakukannya dengan gadis berkarakter kuat seperti nya.


"Tolong satu kamar tidur!"

Aku tidak bersikap sopan sedikitpun kepada resepsionis wanita itu.

Bahkan itu sedikit kasar menurut ku.

"Baik, kamar biasa, vip, atau suite?"

Hmm, suite adalah lantai paling atas?

"Kamar biasa!"

Aku mengeluarkan kartu dan memberikan pada resepsionis itu.

"Nona, bagaimana jika memesan sebuah suite? Aku yakin itu akan lebih memuaskan seleramu. Aku bahkan bisa mengatur kartu keanggotaan tingkat tinggi untuk mu, dengan begitu ketika kamu dan pasangan mu sedang berkencan kalian tidak perlu khawatir dengan tempat mengina dan bisa menikmati layanan penuh dari hotel kami di setiap cabang"

Melihat kartu yang ku keluarkan resepsionis itu mulai membual dan memulai propaganda nya.

Karena mereka adalah hotel kelas atas aku yakin mereka melakukan pelatihan dengan sangat baik terhadap karyawan nya.

Tidak heran mereka bisa mengenali kartu hitam milikku.

"Tidak! Lakukan saja dengan kamar biasa atau aku tidak akan memesan kamar"

"Ah sangat di sesalkan. Tapi karena Nona sudah berkata demikian maka saya akan dengan senang hati menyiapkan kamar untuk Nona. Nona ingin tempat tidur jenis apa?"

Kata resepsionis itu sambil mengetik dengan cepat di komputer.

"Double bed! Lakukan dengan cepat!"

Yuu sedang menunggu ku!

Tidak ada keharusan bagiku untuk menemanimu berbicara, jadi lakukan dengan cepat. Jalang!

Setelah mencatat identitas ku, proses selesai dan aku kembali ke tempat Yuu.


"Hei! Kenapa kamu terus mengikuti ku?"

"Ah? Meja depan memerintahkan ku untuk melayani kalian dengan baik"

Dia menjawab dengan wajah kaku.

"Tidak butuh! Silahkan kembali ke tempat mu!"

Dia terdiam dan terlihat bingung mendengar perkataan ku.

Apakah harus terus mengikuti ku atau menuruti kata-kata ku dan kembali.

Begitu.

Dia seperti nya karyawan baru. Entah kenapa dia sedikit aneh, maksudku dia terlihat tidak pada tempatnya di hotel semacam ini.

Melihat itu aku membuka tas ku dan mengeluarkan 5 lembar pecahan uang 50 pound kepadanya.

Aku tidak peduli dengan reaksi atau pendapatnya.

Sekarang yang kupikirkan hanya Yuu.

Aku tidak sabar untuk kembali ke tempat nya.

Berpisah sebentar saja sudah membuatku begitu merindukan dia dan ingin segera bertemu dengannya.

Aku berjalan cepat ... kemudian tidak bisa menahan diri untuk tidak berlari ke arah Yuu dengan langkah kecil.

Yuu, aku datang!


"Hei... Rui, ada apa?"

Aku bertanya dengan bingung melihat Rui berlarian ke arah ku.

"Sesuatu terjadi?"

Karena aku hanya bisa melihat punggung mereka dari sini, aku tidak tahu seperti apa ekspresi resepsionis itu.

Kupikir aku bisa menilai situasi nya jika aku melihat wajah nya.

Jika berjalan buruk mungkin aku harus segera membawa Rui pergi.

Lagipula ada banyak restoran, bukan berarti kita harus makan disini.

"Yah tidak ada. Aku sudah mengurusnya. Sekarang kita bisa makan disini dengan tenang"

"Benar-benar?"

"Benar-benar. Aku tidak mungkin berbohong padamu Yuu~!"

Mengatakan itu, Rui mencubit wajahku.

Dia tersenyum padaku.

Hei.

Kamu sangat suka menyentuh wajahku Rui.

"Rui, apa yang kamu katakan kepada mereka?"

Aku penasaran.

"Yah... itu rahasia~ ufufu~"

Hei.

Kenapa kamu tertawa begitu bahagia?

Entah kenapa aku merasakan firasat buruk.

"R-ui, kamu tidak melakukan sesuatu yang aneh, kan?"

"Ahahaha tidak perlu khawatir. Tidak mungkin aku melakukan itu"

Rui, itu tawa yang canggung untuk menutupi kebohongan.

Serius apa yang baru saja kamu lakukan di meja resepsionis.

"H-hei Rui"

"Yuu aku serius. Aku benar-benar tidak melakukan hal aneh apapun. Yah aku hanya... memesan sebuah kamar di hotel ini, lagipula kamu harus melakukan reservasi kamar jika ingin makan di hotel ini"

Hotel? Kamar?

"Rui, apa yang kamu bicarakan?"

"Begitulah. Kita sekarang berada di restoran sebuah hotel. Ini salah mu Yuu. Kamu tidak mau mendengarkan kata-kata ku dan langsung masuk. Maksudku, sekarang kita sudah mengurangi dana yang seharusnya ku pakai"

Oh.

Jadi begitu. 

Sepertinya karena kecerobohan ku, aku mengacaukan rencana milik Rui.

Dia bilang sudah merencanakan semuanya untuk hari ini, tapi aku merusak nya karena ingin makan.

Tidak.

Ini terjadi karena aku pengecut, seandainya aku lebih pintar, aku bisa mengatasi kelompok orang sebelumnya tanpa berlari begitu saja.

"Rui, maafkan aku. Aku mengacaukan semuanya"

Untuk sekarang ayo minta maaf.

Aku akan menebus nya di kemudian hari.

"Hmm. Yuu aku tidak merasakan ketulusan sama sekali dari mu! Bukankah begitu cara mu meminta maaf?"

Itu benar.

Aku berkata seolah tidak memiliki rasa bersalah.

Aku berdiri dan menundukkan kepalaku kepada Rui.

"Rui, aku benar-benar minta maaf. Aku akan menebus nya jika kamu merasa tidak puas karena aku merusak hari ini"

"Ya ampun!! Yuu tidak perlu menundukkan kepala nya seperti itu. Itu terlalu berlebihan. Maksudku aku hanya bercanda kamu tahu. Kamu tidak benar-benar berpikir aku akan marah padamu hanya karena ini bukan?"

"Tidak, tapi"

Tapi aku sudah membuat Rui melakukan pengeluaran di luar rencana.

"Yuu..."

"Maksduku, aku sudah membuat Rui membelanjakan uang nya karena ku. Rui pasti sudah memikirkan apa saja yang akan kamu beli hari ini bukan? Tapi karena aku"

"Ya ampun! Bodoh bodoh bodoh! Yuu kamu sangat bodoh"

Ya aku memang bodoh. 

Karena itulah aku.

"Yuu kamu benar-benar sangat serius kamu tahu. Hei apa yang harus aku lakukan padamu"

Rui menatapku dengan mata tidak berdaya.

"Yuu kemari!"

"Ya"

Aku mendatangi Rui.

"Berikan telinga mu"

Hah?

Rui apa yang ingin kamu lakukan?

Bagaimanapun mari kita ikuti kemauan nya.

Aku mendekatkan telingaku ke arah Rui.

"Yuu lebih dekat"

Ya ampun.

Baiklah, mari lebih dekat.

Hanya saja ini membuatku sedikit malu.

Sisi kanan wajahku hampir menempel di wajah Rui.

Kami sangat dekat.

Aku bisa mencium aroma yang datang dari tubuh Rui.

Dia sepertinya mengenakna parfum hari ini.

Aku tidak tahu apa merek yang dia pakai, tapi aroma itu sangat wangi dan lembut.

Kamu merasa seolah ingin memakan nya ketika mencium bau nya.

Itu lembut dan harum seperti manisan yang menempel di tenggorokan.

"Yuu..."

"Ya? Rui, hei, kamu ingin mengatakan sesuatu? Cepatlan"

Bagaimanapun ini sangat memalukan bagiku.

Lihat selengkapnya